Rekaman Berulang-kali Antar Siswi Berlian Juara Story Telling Tingkat Jatim, Liputan Kontributor Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Senyum manis Khansa Aqilah Prasetya langsung mengembang. Nama Siswa SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik itu diumumkan sebagai juara III Story Telling Competition tingkat Jawa Timur, Sabtu (26/02/22).
Mama Widyawati yang duduk di sisinya ikut bahagia. Berdua, mereka menyimak pengumuman juara ajang English Funtastic 2022.
Adalah Spunky English Student Association (SESA)—Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris—Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang menggelarnya dalam English Fantastic SESA yang digelar secara daring di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bahkan, beberapa detik menjelang kategori lomba jenjang SD diumumkan lewat Zoom, sang mama sudah bersiap mengabadikan momen spesial itu dengan ponselnya. Rekaman video langsung dia nyalakan.
Dia bersyukur feelingnya benar, nama Khansa keluar sebagai juara. “Alhamdulillah bersyukur sekali dan bangga atas prestasi yang dicapai,” ungkapnya.
Widyawati menilai, daya ingat dan minat Khansa terhadap Bahasa Inggris punya peran penting. “Khansa cepat menghafal cerita dari guru pembimbing, saya akui memang kalau hafalan dia agak cepat. Apalagi, pelajaran Bahasa Inggris pelajaran favoritnya, suka banget dia!” ujarnya.
Latihan dan Hafalan
Keberhasilan siswi yang hobi travelling itu tak lepas dari maksimalnya proses latihan bersama pembina. Dua pekan sebelum lomba, Khansa dan lima temannya—yang juga sekolah delegasikan dalam ajang ini—mulai tekun berlatih.
Kelima siswa itu adalah Manggala Parvais Tian A, Rashanah Apta Hariadi, Alisha Zhafira, Khaira Amanina Kusumo, dan Fulki Asyam Tsaqif. Jejak kegigihan perjuangan mereka terekam di panggung perpustakaan ramah anak Berlian School.
Di sanalah tempat favorit Kazue Salzabella Rachelinda SPd—pembina ekstrakurikuler story telling—mengasah kemampuan Khansa dan kelima temannya.
Di tengah proses berlatih, Kazue juga menyempatkan mengajak membuat properti cerita. Wayang kardus, demikian dia menyebutnya. Mereka berkreasi membuat wayang hewan dari gambar yang ditempel di kardus. Sebab, jenis boneka tangan di sekolah terbatas.
Usai mendengar Khansa juara, Kazue mengungkap rasa syukur dan mengenang betapa keras perjuangan selama latihan pralomba. “Luar biasa melihat perjuangan anak-anak harus berlatih story telling dengan waktu yang singkat,” ungkapnya.
Dia juga senang pada akhirnya latihan mereka membuahkan hasil. “Walaupun tidak semua menjadi juara, akan tetapi saya selalu memotivasi anak-anak di setiap pertemuan, bahwa mereka anak-anak yang hebat!” ujar Kazue.
Begitupula yang Widyawati ungkapkan. “Khansa senang sekali! Tidak sia-sia belajar menghafal tiap harinya,” kata istri Gandawidi Prasetyo itu.
Baca sambungan di halaman 2: Berulang-kali Rekaman