Bersyukur dan Bergembira dalam bermuhammadiyah, laporan Dian Rahayu Agustina, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Tablig Akbar Online menyemarakkan Cabang Ranting Muhammadiyah Awards dan Expo IV 2022 yang diselenggarakan LPCR PP Muhammadiyah kemarin, Sabtu, (26/2/2022).
Diikuti 130 peserta dari seluruh Indonesia, acara dipandu oleh Edwin Yogi Laayrananta MIKomp melalui ruang Zoom yang berpusat di studio Cabang Ranting Sepanjang Sidoarjo.
Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo ini menyampaikan tema tabligh yang diusung panitia adalah Bersyukur dan Bergembira dalam bermuhammadiyah.
Pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ghiffari Amrul Ramadhan, pemuda Muhammadiyah lulusan SMK Muhammadiyah 2 Taman, yang sekarang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,.
Sambutan pembuka oleh Dr Muhammad Hamdi MBA, Bendahara LPCR PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih pada Ketua PP Muhammaiyah dr Agus Taufiqurrahman Mkes SpS yang bersedia mengisi tablig akbar malam tersebut.
Jalan Syukur
Dokter Agus yang mengisi tausiah menyampaikan rasa syukurnya bisa menyapa audiens dari Yogyakarta. “Syukur, patut kita lantunkan hingga hari ini kita bisa mengikuti ajaran Rasulullah SAW sehingga kita disebut Muhammadiyah,” ujarnya.
Dalam sebuah kisah ada seorang pengikut Nabi Muhammad, yang berdoa ‘Allahumma zaalni minal qalil. Ya Allah masukkan kami ke golongan yang sedikit.’
Agus mengatakan, warga yang lain, yang memiliki akhlak Muslim yang baik bertanya, mengapa doa kepada Allah demikian? Mengapa ingin dimasukkan ke dalam golongan yang sedikit? Doa yang tidak lazim.
“Allah menyatakan dalam al-Quran, sedikit dari golongan kami yang bersyukur. Masukkan kami ke dalam golongan orang yang bersyukur. Itu makna doa tersebut,” kata Agus.
Dia lalu mengutip ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan syukur. Seperti Surat an-Nahl ayat 18: Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Juga Surat Ibrahim ayat 7 “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Agus lalu memjelaskan tentang dua kenikmatan yang sering dilupakan umat Islam yaitu assiha alias kesehatan. Dia menjelaskan, kesehatan bukan segala-galanya, tetapi jika kita tidak sehat maka segalanya tidak akan bisa dinikmati.
Dia melanjutkan, yang dilalaikan di samping kesehatan adalah waktu luang. “Alfaragha, waktu dan kesempatan sering dilalaikan manusia,” ujarnya.
Cara Bersyukur
“Lalu bagaimana cara bersyukur?” tanya Agus retoris. Menurutnya, cara bersyukur adalah dengan mengucapkan alhamdulillah lalu merawat kesehatan yang kita miliki. “Itu wujud syukur tersebut,” kata Agus.
Bentuk syukur lainnya, dengan memanfaatkan semua anugerah untuk kemaslahatan umat. Kesehatan dirawat dan waktu dimanfaat untuk modal melakukan kebaikan, memperoleh amal shalih.
“Mumpung sehat. Mumpung bisa beramal. Jika malas beribadah, yakinkah kita masih diberi waktu? Kesempatan beramal shaleh jangan disia-siakan,” tuturnya.
Agus menegaskan, bersyukur adalah spirit Islam. Rujukannya al-Quran dan as-Sunnah. “Aku tinggalkan dua hal, maka barang siapa yang berpegang teguh keduanya ia tidak akan tersesat selamanya,” kata Agus mengutip sebuah hadits.
Dia mengajak bersyukur karena di Muhammadiyah diajarkan bagaimana cara bersyukur sesuai ajaran agama kita. “Bersyukur bermuhammadiyah, karena siap berkerja sama dengan ormas yang lain. Berkomunikasi dengan baik, untuk kepentingan Islam. Tidak merasa paling benar,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Jangan Futur, Berislam dengan Gembira