Hadits-Hadits Amalan Puasa Syaban Kontradiksi? Oleh Dr Zainuddin MZ LC MA, Direktur Markaz Turats Nabawi Pusat Studi Hadits
PWMU.CO – Sya’ban merupakan bulan yang diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan, yang diprediksi Rasulullah SAW bahwa bulan tersebut akan banyak dilupakan oleh umatnya.
Kini apa yang dahulu diprediksi Nabi SAW menjadi kenyataan. Hanya sedikit orang-orang yang mengingatnya, padahal di bulan itulah ditemukan keutamaan yang luar biasa, yakni amal manusia diangkat ke haribaan Allah SAW.
Momen-momen seperti inilah yang biasanya oleh Rasulullah SAW ditandai dengan berbagai amal ketaatan kepada Allah SWT agar diteladani oleh umatnya di kemudian hari.
Oleh sebab kemuliaan itu pula ditandai oleh Rasulullah SAW dengan banyak berpuasa di bulan tersebut. Karena Rasulullah SAW ingin saat amal itu diangkat, beliau dalam kondisi berpuasa. Di sisi lain sebagai pembiasaan berpuasa untuk menghadapi bulan suci Ramadhan yang datang setelahnya.
Biasanya orang-orang yang memulai berpuasa Ramadhan tidak sadarkan diri bahwa ia sedang berpuasa. Apalagi bagi kita bangsa Indonesia, yang di bulan Ramadhan masih banyak kita temukan rumah makan yang terbuka di saat umat Islam sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Yang melatarbelangi Nabi SAW berpuasa di bulan Syaban dijelaskan dalam hadits Usamah bin Zaid RA sebagai berikut:
عَنْ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْراً مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Usamah bin Zaid RA berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa sebulan dari bulan-bulan lainnya yang seperti tuan berpuasa di bulan Syaban. Nabi SAW bersabda: Itulah bulan yang diapit antara Rajab dan Ramadhan yang banyak dilupakan oleh manusia. Di bulan itulah amal manusia diangkat kepada Tuhan yang mengatur alam semesta. Maka aku suka jika amalku diangkat, aku dalam kondisi berpuasa. (HR Nasai: 2357; Ahmad: 21801).
Untuk melaksanakan puasa mulai awal sampai pertengahan bulan Syaban tidak ditemukan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Mereka hanya berbeda pendapat berpuasa pascapertengahan bulan Syaban, ada yang membolehkan namun juga ada yang melarang.
Akar masalahnya karena ditemukan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah tentang larangan berpuasa setelah berlalunya pertengahan bulan Syaban yang akan penulis paparkan pada bab berikutnya.
Baca sambungan di halaman 3: Hadits Kontradiksi