Tiga Jebakan Kehidupan liputan Heri Siswanto kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wringinanom mendatangkan Khoiri SThI Mpdi sebagai penceramah, Ahad (13/3/22).
Bertempat di halaman SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SDMuwri), kajian itu dimulai tepat pukul 06.00 WIB dan dihadiri tidak kurang dari 450 jamaah.
Dalam kajian tersebut, Khoiri menyampaikan 3 rumus kehidupan. Pertama, orang yang berbuat baik pasti hidupnya akan dibaikkan. Berdasarkan Firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 97, Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Dia memaparkan, kalau Allah yang menjadikan baik kehidupan seseorang, tidak akan ada yang dapat mengubahnya. “Disetting bagaimanapun, jika ada orang yang berbuat baik pasti baik kehidupannya, niki rumus,” tegasnya.
Kedua, orang yang melakukan dosa pasti sempit dan sulit hidupnya. Berdasarkan Firman Allah dalam surat Thaha ayat 124, Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
“Hidup kalau sudah disempitkan tidak ada yang dapat membuatnya bangkit. Introspeksi dirilah jangan menyalahkan orang lain,” tuturnya. Kalau ada orang demikian, lanjutnya, maka harus ditanya, apa dosa yang telah dilakukan.
Jangan Berburuk Sangka
Dia menceritakan ada seorang jamaah pengajian yang bercerita kepadanya. “Akhir-akhir ini saya banyak masalah. Itu saya alami sejak saya punya mobil. Apakah saya diiri orang?
Setelah didatangi di rumahnya, diketahui orang tersebut punya mobil yang diparkir tapi bagian belakang mobilnya masih muncul keluar batas pagar, penutup selokan.
Khoiri menyitir sabda Nabi, Dan Allah melaknat orang yang memindah batas tanah.” (HR. Muslim)
Setelah sepekan pagar rumah sudah tertutup dan mobil masuk seluruhnya ke garasi. “Alhamdulillah ustadz suami saya bebas dari sumber fitnah. Anak sudah tidak nakal dan orangtua sudah tidak saki-sakitan,” dia menirukan.
Ketua Majelis Tabligh PCM Gedek Mojojerto ini menganalogikan masalah itu seperti air hujan yang tertampung wadah. Kalau tidak dituangkan, masalah internal diselesaikan, maka masalah itu tidak akan selesai.
Kehidupan Sentosa
Khoiri menjelaskan ciri ketiga, jika ada orang durhaka tapi kehidupannya sentosa, itu namanya istidraj. Berdasarkan Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 44, maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.“
Dia mengingatkan, jangan senang jika dibukakan kesenangan karena bisa jadi akan lupa diri. Jika ada orang yang suka mabuk tapi sehat itu karena istidraj dari Allah. “Kalau sudah pada saatnya, dosanya sudah lengkap, maka Allah akan menyiksanya dan mereka akan berputus asa.”
Jika ada orang sering sakit perut, kepalanya pusing, dan punggung sakit, itu karena tidak bayar zakat. Firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 35, Pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.”
“Orang yang selalu sumpek, kepikiran pusing bahkan depresi seperti orang gila berarti ada kaitannya dengan riba. Firman Allah dalam surat al-Baqarah 275, Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
Riba yang paling besar adalah membungakan uang. Seng onok kaitane mbek riba yo wong seng nyicil-nyicil iku!” candanya.
Tiga Jebakan Kehiduoan
Penceramah yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini menjelaskan bahwa ada tiga jebakan kehidupan yang jika ada orang yang terjebak karenanya, maka hidupnya akan bermasalah.
Pertama, terjebak sumpah dan nadzar. Dia mengingatkan, memang sumpah dan nadzar tidak dilarang, tetapi akan berakibat buruk dalam hidup jika tidak ditepati. Kemudian dia menukil kisah Nabi Ibrahim yang pernah berkurban 100 kambing dan 100 unta.
Kemudian untanya bertanya, “Wahai Nabi Ibrahim, mengapa engkau berkurban sangat banyak padahal sudah dijamin masuk surga?” Ibrahim pun menjawab, “Demi ketaatanku kepada Allah, jangankan kambing atau unta, seandainya aku punya anak laki-laki kalau diminta akan aku korbankan,” sambungnya, menceritakan.
Karena, sambungnya, ucapan tersebut akhirnya Nabi Ibrahim diminta untuk mengurbankan anaknya.
Berkenaan hal tersebut dia membacakan firman Allah dalam surat al -Maidah ayat 89 yang artinya Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak.
Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”
Membersamai Orang Fasik
Dia mengatakan jebakan kedua, membersamai orang fasik. Firman Allah dalam surat al-Anfal ayat 25, “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
Dia menjelaskan, kebanyakan ayat ini dibawa untuk menjelaskan kasus besar seperti bencana alam. Padahal bisa juga dibawa ke kasus keluarga, rumah tangga dan usaha. “Rumus nomor kaleh kan jelas, lek onok wong nglakoni duso pasti dibales dengan kesulitan hidup,” jelasnya.
Dia mengingatkan hati-hati jika bergaul dengan orang yang diinting-inting Allah, melok katut dijur pean.
Dia juga menututurkan ada tiga macam dosa yang dibalas langsung di dunia: orang yang durhaka kepada orangtua, orang yang berzina, dan yang menzalimi orang lain.
Demikian juga sebaliknya jika membersamai orang yang shalih. Dicontohkan, ada seorang pemuda 23 tahun yang yang dirancang Allah akan dibalas saat berumur 27 tahun karena melakukan dosa. Tetapi pada usia 25 tahun menikah dengan perempuan sholihah.
“Misalnya, ketika usia 27 pemuda tadi diberi kesulitan oleh Allah dengan sakit. Apakah istrinya tidak menunggunya. Makanya kalau menikah carilah yang baik agamanya,” kata anggota PDM Sidoarjo ini.
Bangun Kesiangan
Jebakan ketiga bangun kesiangan atau karipan. Orang yang bangun kesiangan itu, pertama karena terbelenggu oleh setan.
Ketika tidur seseorang diikat oleh setan dengan tiga ikatan. Ikatan tersebut tidak bisa lepas kecuali jika bangun membaca doa alhamdulillahilladzi ahyana bada ma amaatana wailaihinnushur. Maka ikatan pertama akan terlepas. Ikatan kedua akan lepas ketika berwudhu dan ikatan ketiga akan lepas dengan shalat minimal dua rakaat. Hadiah yang diberikan oleh Allah hidupnya akan riang, tentram, tenang, dan bahagia.
Sebaliknya, Jika kalung ikatan setan itu masih ada di leher seseorang maka hari-harinya adalah sengsara. “Itu kalau kalung ikatannya cuma tiga, bagaimana kalau karipannya setahun? Bangunnya setelah subuh, berarti dia pantes dibuat hidupnya rumit oleh Allah,” ujarnya.
Pola hidup remaja sekarang seperti kelelawar. Bengi melek, awan turu (malam terjaga, siang tidur). “Ngunu jare melekan mbahas masa depan cerah, yo gak isok, paling yo buthek sebuthek kopimu,” candanya.
Dia mengisahkan, pernah suatu malam tepatnya jam 20.00 ketika hendak berangkat ngaji ada beberapa remaja di warung kopi. Ketika pulang dari pengajian jam dua pagi, mereka masih ada di sana.
“Jika ingin masa depannya menjadi cerah, gampang, jangan muluk-muluk, cukup ubah bangun tidurmu. Dengan cara atur pola tidur.” Rasulullah biasa tidur setelah isya, jika tidak ada kegiatan seperti menuntut ilmu, perjuangan agama, segeralah tidur. Jangan ikuti lagu Rek ayo rek ojo turu sore-sore,” kelekarnya disambut tawa jamaah.
Makanya, tambahnya, jika kita punya teman atau saudara isinya sambat atau baperan, coba tanya. Sampean tidurnya jam berapa? Nah itu harus di rubah. Mudahkan!”
Hilang Berkah
Kedua, orang yang bangun kesiangan akan kehilangan berkah hidup. Rasulullah menyampaikan kalau kalian berikhtiar mencari rizki maka berpagi-pagilah, karena di pagi itu ada berkah.
“Kerja pontang-panting bagaimanapun tidak berkah. Di atas kertas ada hitungannya, tapi kenyataannya tidak ada untungannya,” tuturnya.
Ketiga, mengapa orang bangun kesiangan itu dibuat rumit? Karena solusi masalah turunnya waktu sahur.
Allah berfirman dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 17, salah satu hal yang membuat seseorang selamat dari siksa Allah, adalah karena memohon ampun diwaktu sahur. “Solusi itu diberikan Allah pada saat waktu sahur, sahur itu sebelum subuh, jika sudah subuh itu namanya sarapan,” tegasnya.
Atasi Masalah Hidup
Bagaimana cara mengetahui solusi masalah itu turun sebelum subuh? Allah berfirman dalam surat Nuh 10-12, Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Allah mengkiaskan solusi itu seperti air hujan dan masalah itu seperti tanah yang kering. Yang artinya, serumit apapun masalah carilah solusinya sebelum subuh dan baca Sayyidul istighfar di waktu sahur.
“Kalau seseorang hidup sering ruwet, tandanya waktu malaikat turun membawa solusi dia masih tidur. Malaikat lapor kepada Allah dan orang tersebut dilewati begitu saja. Marilah perbanyak istighfar. Sebentar lagi bulan Ramadhan, silahkan yang punya masalah ruwet segera dilaporkan Allah. Mumpung banyak teman untuk bangun sahur.”
Hapus Dosa
Khoiri mengatakan orang puasa dosanya akan diampuni. Jika seseorang sudah dihapus dosanya tidak ada alasan untuk diturunkan siksa. Pada tiap bulan Ramadhan takdir seseorang ditulis ulang dan dihubungkan dengan amal.
“Jika setahun amalnya baik maka diberikan balasan kebaikan pula dan takdir yang jelek diubah menjadi baik.”
Dikisahkan dalam kitab syarah hadist Arbain. Ada burung komplain kepada Allah. Ya Allah, ada orang yang tiap kali kami bertelur dia mengambilnya, sehingga kami tidak sempat beranak pinak.
Allah berjanji pada burung keesokan harinya membuat orang tersebut tidak bisa mengambil telur. Ternyata pagi hari orang tersembut mengambil lagi telurnya. Burung komplain lagi kepada Allah. “Iya saya janji, tapi janjiku menghalangi undang-undangKu. Yaitu siapa yang bersedekah akan menghalangi bala.”
“Orang tersebut setelah ambil telur, ternyata diberikan pada pengemis. Akhirnya saya tidak jadi mencelakakan orang itu.”
“Lantas bagaimana nasib kita burung-burung?”
“Pindah saja sarangnya, jangan di situ!“
Khoiri mengatakan, janji Allah pada bulan puasa adalah pengampunan dan penghalang dari api neraka, maka persiapkan mental. Puasa itu perisai dan perisai bisa pecah karena berdusta dan menggunjing.
“Persiapkan jiwa raga, mental, dan uang juga,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.