Guru Smamsatu Juara Lomba Penulisan Sejarah Lokal, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Akhmad Akmal Rifqi.
PWMU.CO – Muharningsih MPd—Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu)—berhasil meraih juara III lomba Penulisan Sejarah Lokal Jawa Timur 2022, Rabu (30/3/22).
Tulisannya yang berjudul ‘Dari Gresik ke Kepulauan Maluku: Meneropong Jaringan Islamisasi Melalui Jalur Rempah Internasional Akhir Abad ke-15 sampai Abad ke-17 M’ sukses bersaing dengan karya ratusan guru, pelajar SMA, mahasiswa, maupun komunitas dari kabupaten dan kota se-Jawa Timur.
Lomba tahunan bergengsi yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur itu mengangkat tema ‘Peradaban Islam dalam Perjalanan Sejarah Jawa Timur’. Tujuannya, menginformasikan dan menebar inspirasi dari peristiwa, lokasi, atau tokoh bersejarah dalam konteks sejarah lokal.
Motivasi Terus Menulis
Sebelumnya, guru Bahasa Indonesia itu melewati proses menulis selama tiga minggu. Kemudian, dia mengirim naskahnya bersama surat keterangan keaslian karya.
Bagi Muharningsih, tidak ada kendala berarti selama proses penulisan. Hanya saja, katanya, perlu manajemen waktu antara mengajar dan menyempatkan waktu menulis.
Guru yang hobi menulis dan membaca ini merasa bangga dan bahagia saat tahu dirinya meraih juara. Pada ajang yang sama, tahun lalu, ia ‘hanya’ meraih predikat 35 penulis terbaik urutan 3 kategori umum. “Hal tersebut semakin memotivasi saya untuk meraih prestasi lebih baik lagi,” ujarnya.
Usai menerima piala, Muharningsih mengungkap rasa syukurnya. “Alhamdulillah, hasil karya tulis saya yang mengangkat sejarah penyebaran agama Islam di Gresik dapat meraih juara ketiga,” ungkapnya.
Dia berharap, prestasi itu memotivasi dirinya untuk terus menulis dan meraih prestasi yang lebih baik. “Lebih pentingnya, tulisan saya bisa bermanfaat bagi banyak orang yang membacanya.” imbuhnya.
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin mengungkap rasa bangganya atas prestasi Muharningsih. “Di tengah kesibukan mengajar dan menjalankan manajemen sekolah di bidang Kesiswaan, ternyata beliau masih menyempatkan menulis sejarah. Lebih hebatnya, meraih prestasi juara 3. Saya ucapkan selamat!” ungkap Ainul.
Tulisan sang Juara
Tulissn Muharningsih menjelaskan, pelabuhan Gresik dalam aspek ekonomi menjadi terminal tempat menampung surplus dari wilayah pedalaman untuk didistribusikan ke wilayah kota. Sedangkan dari wilayah laut, pelabuhan Gresik menampung barang-barang impor yang biasanya bernilai jual tinggi.
“Pada masa kejayaannya, yaitu pada abad 15-17 M, Gresik disebut sebagai pelabuhan yang dihuni para saudagar kaya. Kehidupan makmur yang ditawarkan pelabuhan Gresik mengundang urbanisasi dalam jumlah tinggi, sehingga tidak mengherankan jika pelabuhan Gresik dinilai sebagai salah satu pelabuhan terbesar dan terbaik di Jawa,” tulisnya.
Guru kelahiran 1982 ini menambahkan, “Pada paruh kedua abad ke-16, perdagangan maritim di pelabuhan Gresik mengalami perkembangan yang pesat. Kondisi ini berhubungan dengan tampilnya Giri Kedaton sebagai pusat kekuasaan dan keagamaan.”
Seiring meluasnya pengaruh Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran Islam pada saat itu, lanjut Muharningsih, Pelabuhan Gresik semakin ramai didatangi para pedagang dari berbagai wilayah, khususnya Nusantara bagian timur, seperti Lombok, Makasar, Hitu, Tidore, yang juga datang dalam rangka mempelajari Islam di Giri.
Keren, ya ulasan sejarah lokal Gresik dalam sepotong tulisan Muharningsih itu. Selamat dan sukses, Muharningsih! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN