PWMU.CO – Imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memprioritaskan pelaksanaan ujian nasional (UN) dengan berbasis komputer ditanggapi positif oleh sekolah maupun pemerintah daerah. Terbukti, tahun 2017 ini terjadi peningkatan yang tajam jumlah sekolah pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK) hingga 645 % dibandingkan 2016 lalu.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, mengatakan, pada awal diberlakukan UNBK di tahun 2015, baru sekitar 500 sekolah yang menyelenggarakan UNBK. Kemudian tahun 2016 meningkat menjadi sekitar 4.400 sekolah, dan meningkat drastis pada tahun 2017 dengan jumlah 28.380 sekolah.
(Baca juga: Tanggal dan Jam Ujian Nasional 2017 Tak Serentak, Inilah Jadwal Lengkapnya dan Pesan Mendikbud untuk Siswa yang Akan Ikuti Ujian Nasional)
“Sampai tadi pagi datanya sudah mencapai 28.380 sekolah yang siap melaksanakan UNBK. Di tingkat SMP ada 10.466 sekolah, SMA ada 8.563 sekolah, dan SMK ada 9.351 sekolah,” ujarnya di sela-sela penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Depok, Jawa Barat, (26/1).
Ia mengatakan, 90 persen sekolah di tingkat SMK akan menjadi penyelenggara UNBK pada tahun ini. Kemudian untuk SMA masih 61 persen, sedangkan di SMP baru 27 persen. “Peningkatan bisa terjadi karena sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas komputer memutuskan untuk menginduk ke sekolah yang menjalankan UNBK,” katanya.
(Baca juga: Dibuka, Pendaftaran Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2017, Baca Persyaratannya!)
Dari 28.380 sekolah yang siap melaksanakan UNBK itu, sekitar 23-ribu sekolah siap menyelenggarakan UNBK di sekolahnya sendiri. Sedangkan sisanya sekitar 4.500 sekolah menginduk ke sekolah lain. “Jarak radius sekolah yang menginduk maksimum lima kilometer (ke sekolah yang menyelenggarakan UNBK sendiri). Jaraknya bisa sekitar tiga sampai lima kilometer. Untuk SMP maksimal berjarak tiga kilometer,” ujar Nizam.
Penyelenggaraan UNBK di SMP, tambah Nizam juga bisa menginduk ke SMA atau SMK. “Tidak harus selalu ke SMP lain,” tegasnya. Untuk menyukseskan UNBK ini, Kemendikbud juga telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk memberikan dukungan di semua daerah agar tidak ada kendala teknis saat penyelenggaraan UNBK di daerah-daerah, seperti listrik mati atau gangguan jaringan internet.
(Baca juga: Berikut Susunan Dewan Pendidikan Jatim 2016-2021: Salah Satunya Wakil Sekretaris Muhammadiyah)
Nizam menuturkan, peningkatan jumlah sekolah penyelenggara UNBK bertujuan mendorong peningkatan kualitas ujian nasional, terutama dalam hal integritas. Berdasarkan data UN tahun lalu, tuturnya, terlihat kecurangan mulai bisa diatasi dengan UNBK. Kemendikbud juga sudah memberlakukan penghitungan indeks integritas UN (IIUN) untuk tiap sekolah.
“Hasil UN di sekolah yang integritasnya rendah terkoreksi hingga 25 poin, tetapi sekolah dengan integritas yang sudah baik memiliki nilai UN yang tetap tinggi,” tutur Nizam.
(Baca juga: Inilah Perjalanan Karier Mendikbud Prof Muhadjir Effendy dan Inilah Program Andalan Mendikbud Prof Muhadjir Effendy)
Ia menambahkan, pelaksanaan UNBK juga dilakukan untuk menghemat anggaran ujian nasional. Dengan berbasis komputer, terjadi penghematan biaya yang cukup signifikan, karena berkurangnya anggaran untuk mencetak soal, distribusi soal ke daerah-daerah, hingga pengawalan soal di gudang. “Logistiknya sangat luar biasa. Ujian nasional berbasis kertas dan pensil menjadi kerja logistik terbesar kedua setelah pemilu,” katanya.
Kesuksesan penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di berbagai daerah harus didukung semua pihak. Salah satu masalah yang ditemui dalam pelaksanaan UNBK adalah keterbatasan fasilitas komputer di sekolah. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara pemda (dinas pendidikan) dengan sekolah, dan Komite Sekolah.
(Baca juga: Ini Isyarat Mendikbud Prof Muhadjir Effendy: Di Tangan Guru Profesional, Kurikulum Apapun Tak Ada Masalah)
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya, jumlah sekolah pelaksana UNBK di provinsi itu mencapai angka 100 persen karena kerja sama yang baik antara pemda, sekolah, dan orang tua siswa.
“Kami memberikan bantuan komputer ke sekolah, dan ada pula siswa maupun orang tua yang meminjamkan laptop,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta, Kadarmanto Baskara Aji, tentang strategi 100 % UNBK, (26/1).
Dengan cara ini, kebutuhan komputer untuk UNBK bisa terpenuhi. Selamat menyongsong Ujian Nasional 2017! (desliana /aan)