
PWMU.CO – Kunjungan Rektor Islamic University of Minnesota (IUM) Amerika Serikat Prof Dr Waleed Edrees A Menesse dan Direktur International Commission on Scientific Signs in Quran and Sunnah (ICSSQS) Saudi Arabia Sheikh Mohammed Dhabyan S. Al-Sulami ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berbuah kerjasama dengan masing-masing pihak. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU), Selasa (31/1) kemarin
Dr Abdul Haris MA selaku Kepala Kantor Hubungan Luar Negeri (KHLN) UMM mengatakan, kerjasama dengan IUM Amerika dilakukan dalam bidang akademik. Yakni, pertukaran mahasiswa, dosen dan staf guna mempelajari lebih dalam tentang Islam di Amerika. Akan tetapi, lanjut Haris pertukaran tersebut dilakukan tanpa adanya penyetaraan ijazah antara kedua universitas. ”Sesuai MoU kerjasama ini akan drealisasikan di tahun 2017. Pihak IUM memberikan pilihan sistem pembelajaran yang sangat fleksibel. Di antaranya tatap muka, telekonferensi hingga belajar melalui website.
(Baca: 12 Universitas Muhammadiyah Teken MoU dengan Islamic University of Minnessota USA)
Haris menambahkan, dalam pertukaran mahasiswa UMM akan memanfaatkan sistem pembelajaran telekonferensi. ”Karenanya akan ada 200 pakar Islam yang mengajar via telekonferensi. IUM dan UMM akan memanfaatkan kesempatan tersebut,” terangnya. Jadi, lanjut Haris mahasiswa UMM tidak perlu datang ke Amerika langsung. ”Melalui telekonferensi mahasiswa UMM bisa belajar dengan dosen dari universitas Islam yang berasal dari negara Islam seperti Qatar dan Saudi Arabia,” papar Haris.
Sementar itu Rektor IUM Waleed Edrees berharap kerjasama yang terjalin bisa meningkatkan kualitas pendidikan di UMM maupun di IUM. “Amerika membutuhkan dukungan dan apresiasi dari muslim Indonesia dalam berbagai bidang. Khususnya di bidang akademik yang menjadi salah satu lahan dakwah di Amerika, khususnya di Minnesota,” terang Waleed.
Tak lupa, Waleed diminta untuk memberikan kuliah tamu. Rektor IUM menyampaikan tentang Islam di era Donald Trump: Tantangan dan Harapan. Waleed menjelaskan, sejarah masuknya Islam ke Amerika, hingga perkembangan Islam di Amerika yang dinilai sangat pesat.
(Baca juga: 4 Unmuh Masuk 19 Kampus Unggul Se-Jatim: UMM Juara Pertama sejak 9 Tahun Lalu)
”Dulu di Amerika hanya ada 3 masjid. Ukurannya pun tidak seberapa luas, tapi sekarang sudah ada 70 masjid dan masih akan terus bertambah,” ujar Waleed.
Selain berkejasama dengan IUM Amerika, UMM juga melakukan kerjasama dengan ICSSQS Saudi Arabia di bidang penelitian. Yakni fokus pada mukjizat sains dalam al-Quran dan as-Sunnah. ”Jangka panjangnya UMM akan memasukkan ilmu tentang al-Quran dan as-Sunnah dalam kurikulum mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK),” pungkas Haris. (hum/aan)