Lebih daripada itu, tambah pria yang juga alumnus Pesantren Ngruki ini, tulisan yang dimuat oleh albaathmedia itu juga tidak memenuhi standar jurnalistik. “Hanya mengklaim dapat bocoran dari dokumen intelejen Amerika, yang sudah tentu tidak bisa dipertanggungjawabkan.”
Begitu juga model penulisannya, berita hoax itu ternyata lebih mengarah pada opini yang menghakimi. Bukan sebuah berita layaknya yang ada kutipannya.
“Kemudian setelah hampir 3 tahun , ternyata juga tidak ada tindak lanjut berita itu tentang kebenarannya. Jadi, seperti Medsos faceboook atau Twitter yang menulis status: sangat sepihak dan menghakimi,” tambah Kholid tentang model penulisan albaathmedia terkait berita “Pendukung ISIS” itu.
(Baca juga: 6 Keunikan dalam 1 Menit 59 Detik Pidato Presiden Jokowi di Depan Peserta Aksi 212)
Parahnya, meski tidak jelas juntrungan kebenaran di albaathmedia itu, ternyata tulisan dicopy-paste dan ditaruh di laman beberapa situs. Situs yang pertama kali mengkloning adalah hibapress.com pada tanggal 21 Juni 2014.
Berjudul Taqriir Amriikiy Sirriy Yakshif ‘an Mawalliy Daa’ish fi al-‘Iraq wa Suriah Min Bainihim Mughaarabah, Dokumen Intelejen Amerika Menyingkap Para Penyokong ISIS di Irak dan Suriah. Diantaranya Warga Negara Maroko.
“Isi tulisannya copy paste dari albaathmedia. Hanya paragraf pertama dan kedua yang dirubah untuk menunjukkan adanya warga Maroko yang tercatut,” jelas Kholid. Copy paste lebih parah dilakukan oleh “arabipress.org pada 23 Juni 2014, yang melansirnya dengan judul “Haa-ulaa’ Hum Mumawwalii Daa’ish wa al-Irhaab al-Jadiid. “Isinya hanya 119 nama yang dicatut oleh albaathmedia.”
Copy paste yang tanpa verifikasi, atau mungkin seleksi, membuat beberapa situs membuat kecerobohan. Kecerobohan bahkan terjadi dalam masalah judul. “Pertama kali kecerobohan copy paste ini dilakukan oleh alghadeer.tv pada 22 Juni 2014,” jelas Kholid.
Judul yang dipakai oleh alghadeer.tv adalah Asmaa’ wa Jinsiyyat 131 min Mumawalliy Mumawaalliy Daa’ish fi al-‘Iraaq wa Suriah, Nama dan Kewarganegaraan 131 Penyokong ISIS di Irak dan suriah. “Meski judul menyebutkan ada 131 orang, ternyata daftar yang disajikan dalam tulisan hanya 119 nama. Ada selisih 12 nama yang berbeda diantara judul dan isi,” kata Kholid.
Parahnya lagi, tambah mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Surabaya ini, justru tulisan copy paste yang salah inilah yang kembali dicopy-paste oleh situs lain. Diantara elichaa.net pada 26 Juni 2014, disusul kemudian oleh tawassoul.net pada tanggal 3 Juli 2014.
(Baca juga: Etika Ber-Medsos Umat Islam Masih Mengkhawatirkan)
“Tulisan copas yang salah kaprah inilah yang kemudian dilansir oleh almashhad-alyemeni.com pada 1 Desember 2014. Semuanya mencantumkan judul 131, tapi data yang muncul di tulisan hanya 119 orang,” jelas Kholid.
Khusus tulisan copy-paste di almashhad-alyemeni.com inilah yang kemudian dijadikan “senjata” oleh “Joxzin Jogja@joxzyn_jogja” sebagai tweetnya. Sebuah kesengajaan untuk memperkeruh suasana Indonesia? [ Selengkapnya: 7 Unsur Tebar Kebencian: Fitnah “Joxzin Jogja” yang Sebar Berita Hoax Din Syamsuddin-ISIS].
Semoga dunia maya maupun nyata di Indonesia bisa semakin baik. (iqbal paradis)