Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezeki
Bu Nur mengutip hadits Rasulullah SAW, “Barangsiapa ingin lapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR Bukhari)
Dia pun mengingatkan bahwa terkait rezeki, yang lebih penting adalah barakah, meski tidak berlimpah. Yakni ada ketika dibutuhkan. Ini sesuai ath-Thalaq 2-3, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka akan diberi rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka.”
Begitupula dengan umur yang barakah. Meski ada keyakinan bahwa umur itu sudah ditentukan sejak di lauhulmahfudz, tapi bagaimana kebermanfaatan sepanjang diberi usia itu bergantung manusianya. “Seperti njenengan saat ini, barokah di sini njenengan bisa bermanfaat untuk umat, mengurus umat,” terangnya.
Jaminan Masuk Surga
Selain itu, keutamaan silaturahmi yaitu mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga dan dijauhkan dari siksa api neraka. Nur mengisahkan ketika ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku supaya nanti aku didekatkan dengan surga dan dijauhkan dengan siksa api neraka,” minta sosok Arab Badui itu.
Rasulullah SAW dalam haditsnya menjawab syarat pertama, “Sembahlah Allah, dan janganlah kamu menyekutukan sedikitpun terhadap Allah dalam hal apapun. Termasuk dalam hal ibadah.”
Adapun syarat selanjutnya, “Dan dirikanlah shalat, dan tunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi.”
Rasulullah juga bersabda, “Seandainya yang saya sampaikan tadi dilaksanakan, maka dijamin masuk surga.”
Bentuk Ketaatan
Selain itu, kata Nur, silaturahmi merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. “Konsekuensi kita sebagai hamba Allah yang mengaku beriman itu harus menyambung silaturahmi,” ujarnya.
Ini sesuai pesan dalam ar-Ra’d ayat 21.
وَالَّذِيۡنَ يَصِلُوۡنَ مَاۤ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنۡ يُّوۡصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ وَ يَخَافُوۡنَ سُوۡۤء الۡحِسَابِؕ
Artinya, “Dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.”
Dia menerangkan, maksud mau menghubungkan apa yang Allah perintahkan yakni menyambung tali silaturahmi, terutama yang sudah terputus, sehingga rela atau ridha atas yang terjadi.
Di samping itu, Bu Nur mengingatkan pada ayat lainnya, sesungguhnya sesama mukmin itu bersaudara. “Panjenengan meski tidak berhubungan darah dari rahim, kalau sama-sama mukmin, itu dalam al-Quran sudah disebut saudara,” terangnya.
“Jika ada perselisihan, maka bersambunglah, jangan gengsi, agar termasuk orang yang dirahmati oleh Allah SWT!” tegasnya di Silaturahmi Syawalan ke PCA GKB Gresik di Andalusia Hall Spemdalas, Ahad (15/5/22) pagi. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni