Kesombongan Anto
Maka, Kak Ari mengenalkan semut sang tokoh utama. “Di sebuah hutan, hiduplah sekelompok semut. Salah satunya bernama Anto. Anto jalan-jalan mencari makan,” ujarnya.
Anto berpamitan kepada ibunya sebelum berangkat. “Ibu, aku lapar! Aku mau mencari makan. Di mana ya? Di mana ya?” ujar Anto.
Anto berjalan dari ranting ke ranting sambil menahan lapar. “Aduh aku lapar. Kok nggak ada makanan!” keluhnya.
Sampailah Anto di tepi sungai. Anto berhenti di sebuah batu sambil mengipas-ngipaskan tangannya. “Duh aku capek, lapar, belum dapat makanan,” ujarnya lalu rebahan di atas batu.
Tak jauh dari sana, di ranting pohon, Anto melihat tiga benda lonjong berwarna hijau. “Lho, bergerak ya? Lho, ada kepalanya! Kok bergerak-gerak ya?” semut kecil itu terkejut.
Dia mengejek, “Tapi kasihan nggak bisa ke mana-mana. Aku bisa ke mana-mana! Lha kamu, gini aja, kepalanya mencungul!”
Kak Ari pun bertanya, “Tahukah kalian itu namanya apa?” Beberapa peserta langsung menjawab, “Kepompong!”
“Si Anto meremehkan si kepompong. Dia kira si kepompong hanya bisa diam di sana,” jelas Kak Ari.
Baca sambungan di halaman 3: Jadi Kupu-Kupu Cantik
Discussion about this post