PWMU.CO – Menyambung silaturahim adalah menjalin hubungan kekerabatan yang sudah terputus misalnya karena adanya perselisihan atau faktor-faktor lain. “Jadi silaturahim bukan menyambung hubungan yang sudah terjalin.”
Pernyataan itu disampaikan Ustadz Sulthon MA dalam Pengajian Pimpinan Cabang (_CA) Aisyiyah Rungkut, di Masjid Baiturrahman, Wonorejo, Surabaya, (15/2).
(Baca: Ingin Anak Jadi Hebat, Orangtua Harus Hindari 9 Hal Ini)
Sulthon menyampaikan pengertian itu saat menjelaskan makna silaturahmi dalam surat An Nisa ayat 1: “… Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Selain itu ayat itu, Sulthon juga menyampaikan hadis riwayat Bukhari-Muslim, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim.”
Yang dimaksud silaturahim dalam ayat dan hadis itu, menurutnya, dijelaskan dalam hadis lain riwayat Bukhari-Muslim, “Orang yang menyambung silaturahim itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang menyambung silaturahim ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus.”
(Baca juga: Pengajian Plus-Plus yang Menggembirakan Ibu-Ibu Aisyiyah)
Karena besarnya perjuangan menyambung hubungan yang putus itu, kata Sulthon, maka silaturahim termasuk amalan dahsyat orang yang bertakwa. “Maka, rizkinya dilapangkan, umurnya dipanjangkan,” tuturnya
Tapi, bukan berarti menjaga silaturahim pada hubungan yang sudah terjalin tidak boleh. “Tetap dianjurkan, agar menjadi lebih akrab,” ujarnya. Menurutnya, dengan hadir dalam pengajian seperti ini, berarti telah mengamalkan apa yang ada dalam hadis di atas. “Semoga pertemuan ini membawa kebaikan dan keberkahan bagi kita di dunia dan akherat.”
Ketua PCA Rungkut Susanti SP berharap agar pengajian seperti ini bisa rutin diadakan. Sementara itu Ketua Majlis Tabligh PCA Rungkut Hj Rini Rusmawati SAg, mengatakan bahwa pengajian ini bisa menjadi ladang ilmu bagi yang hadir. “Sehingga tujuan untuk menghadirkan atau mewujudkan kalimat Iqra, belajar dan selalu belajar dapat terwujud.” (Ferry Yudi AS)