PWMU.CO– Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja berlangsung untuk siswa baru SMA Muhammadiyah Kota Kediri Jl. Penanggungan 23, Rabu (20/7/2022).
Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja ini diadakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah Kota Kediri memperingati milad Nasyiatul Aisyiyah ke 94 di sela acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Sebanyak 120 siswa mengikuti acara yang menghadirkan narasumber Karwati SST, tenaga medis RSIA Nurmala dan Zainal Arifin SPsi, guru konseling SMPN Kota Kediri. Tema acara Reproduksi Sehat, Remaja Hebat.
Karwati menyampaikan paparan meliputi Pra Remaja, Remaja Awal, Remaja Pertengahan, dan Remaja Akhir. Kemudian edukasi reproduksi, penyakit kanker, masalah gizi pada remaja serta edukasi pergaulan dan dampak seks pra nikah.
Ia berharap, edukasi yang diberikan bisa dipahami siswa. Karena edukasi ini penting bagi remaja dalam menjalani pergaulan.
Sementara Zainal Arifin mengatakan, pergaulan di Kota Kediri masih kategori tidak mengkhawatirkan. Meski demikian, perlu peran warga dan keluarga.
”Kalau bagi saya, hal terpenting dan baku adalah peran dari warga serta keluarga. Karena peran orangtua dan lingkungan sangat mendominasi dalam tumbuh kembang anak,” katanya.
Menurut Zainal, diperlukan edukasi berkala bagi para siswa. Bukan hanya dalam MPLS. Hal inilah yang menjadi PR lembaga pendidikan.
”Edukasi reproduksi dan pergaulan harus dirutinkan. Kalau program dinas terkait sudah optimal, tinggal peran lembaga pendidikan dalam menjalankanya,” ujarnya.
Preventif
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Dwi Sulistyaningrum menuturkan, siswa paham kesehatan reproduksi remaja yang benar dapat mencegah kenakalan remaja. ”Remaja sadar dan menghindari hal-hal negatif dalam pergaulan,” katanya.
Pendidikan kesehatan reproduksi remaja, sambung dia, bermanfaat untuk kesehatan remaja. Terutama mencegah terjadinya seks pranikah, penularan PMS (penyakit menular seksual), aborsi, kehamilan di luar nikah, gradasi moral bangsa, serta masa depan yang suram.
Ketua Pelaksana Hanum Muarifah menambahkan, sosialisasi kesehatan reproduksi dilakukan upaya preventif PD Nayiatul Aisyiyah sebagai gerakan dakwah Islam dengan tantangan besar. Yaitu membebaskan, memberdayakan, dan memajukan umat Islam maupun masyarakat Indonesia dari berbagai ketertinggalan menuju kehidupan yang berkemajuan di segala bidang.
”Harapannya isu tentang seksualitas bukan lagi tabu lagi untuk diperbincangkan,” tuturnya.
Penulis Nur Aini Azizah Editor Sugeng Purwanto