Sugesti Penutup
Kisah orangtua yang berupaya mendoakan anaknya dengan izinkan musik menghanyutkan pun membuat air mata siswa bercucuran. Apalagi embusan angin dari sela aneka pepohonan rindang di sana menerpa mereka.
Di ujung terapi, Afif mengatakan, “Tiba-tiba ibumu bersujud dan mengatakan, ‘Tuhan, saya sudah doakan terus. Saya ingin dia sukses dan percaya diri, Tuhan’,” ujarnya di hadapan para siswa yang sudah tak mampu membendung air matanya.
“Maka dalam hitungan ketiga, Anda teriakkan kata bisa sekeras-kerasnya. Semakin keras kata bisa itu, tahun baru ini (jadi) perubahan Anda. Shalat lima waktu masuk di tubuh Anda sekarang, seterusnya, dan selamanya. Semakin keras kata bisa itu, sugesti, harapan, impian, rasa percaya diri itu masuk di tubuh kamu,” imbuhnya.
Dalam hitungan ketiga, para siswa langsung meneriakkan kata bisa dalam mata tertutup, banyak air mata menetes, dan tangan kanan mereka masih mengepal dan mengangkat setinggi-tingginya. Dengan begitulah mereka menunjukkan kesungguhan janji kepada Allah, hanya untuk Allah.
“Semakin keras kata bisa itu, kamu berubah! Kamu anak yang shalih-shalihah, kamu anak yang shalat lima waktu, kamu anak penghafal Quran selamanya dan seterusnya. Kamu hafal juz amma dengan mudah sekali karena kamu ingin berubah karena Allah,” lanjut Afif menerapkan sugesti positif.
“Jika kamu ingin berubah karena Allah, anggukkan kepala kamu!” Para siswa mengangguk sambil air matanya terus bercucuran. “Dalam hitungan ketiga, teriakkan bisa sekali lagi! Semakin keras, sugesti dan impian itu semakin masuk di tubuh kamu dan nanti kamu boleh buka mata.”
“Ketika kamu membuka mata, kesehatanmu semakin membaik. Yang punya asam lambung, kepala sering pusing, maag, dan semuanya sembuh di hari ini juga, selamanya, dan seterusnya,” tambahnya.
Setelah meneriakkan bisa dengan keras, mereka menurunkan tangan kanannya dan gemuruh tepuk tangan menyeruak dari area Ekowisata SD Mugeb pada malam Tahun Baru Islam itu.
Baca sambungan di halaman 4: Saling Kuatkan Teman