PWMU.CO– Diskusi hukum dan Agraria digelar PDM Banyuwangi bertempat di Aula RSI Fatimah pada Ahad (31/7/2022).
Topik diskusi Pendidikan Hukum HAM dan Keadilan Agraria diselenggarakan oleh Majelis Hukum dan HAM dan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDI) Banyuwangi.
Hadir sebagai pembicara Ketua PP Muhammadiyah Dr H Busyro Muqoddas MHum dan Ketua Layanan Bantuan Hukum (LBH) PP Muhammadiyah Trisno Raharjo.
Diskusi hukum ini dihadiri pimpinan partai politik, perwakilan Lanal, Pengadilan Negeri, Polresta, Kodim 0825, Perhutani, Kejaksaan Negeri, MUI, Kantor Kemenag, perwakilan Ortom, PCM dan PCA.
Ketua PDM Banyuwangi, Dr Mukhlis MSi menyampaikan, Muhammadiyah telah berkiprah dengan membangun amal usaha pendidikan 42 sekolah termasuk Institut Teknologi Bisnis dan Manajemen (ITBM).
Bidang kesehatan ada rumah sakit. Bidang sosial ada 17 layanan zakat. Lazismu Banyuwangi mencatat hewan kurban berupa sapi 470 ekor, kambing 649 ekor apabila dirupiahkan sebesar Rp 983,3 juta. Muhammadiyah diamanahi 9 panti asuhan dan 7 rumah Muhammadiyah Senior Care atau rumah lansia.
”Hari ini kita bersyahadah di bidang hukum, sebagai bukti syahadah nyata bukan hanya lisan tapi juga perbuatannya. Kapan, di mana dan tak mengenal musim sebagai bentuk ngopeni masyarakat agar semakin paham hukum,” ujarnya.
Walau kita masih mendapatkan gangguan dakwah, kata Mukhlis, namun itu menjadi penyemangat dalam berkhidmat. ”Ada Rp 37,5 miliar yang dikeluarkan setiap tahun untuk membayar tenaga pendidik dan kesehatan di amal usaha Muhammadiyah di Banyuwangi.
Dia juga menyebutkan, tahun kemarin Muhammadiyah mengerjakan 13 proyek, tahun ini ada 18 proyek terakhir yang diamanahkan dengan biaya Rp 56 miliar yang harus selesai dalam tahun ini.
”Sepekan yang lalu kami kedatangan tamu dari LSBO PP Muhammadiyah Drs H Sukrianto AR MHum membicarakan pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama yakni KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari di 25 kecamatan, 27 PCM, dan 42 amal usaha. Nantinya para tokoh baik pemerintahan dan PCNU akan kita undang untuk menonton bersama,” ujar Mukhlis.
Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto