PWMU.CO– 5S rumus menjadi orangtua hebat bagi anak-anaknya disampaikan oleh Ir Bagus Sanyoto MPsi dalam acara Parenting SMP Muhammadiyah 9 Jojoran bertempat di At-Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (20/8/2022) siang.
Bagus Sanyoto menjelaskan rumus 5S itu adalah Sabar, Senyum, Smooth, Smart, dan Strong. ”Sabar, sadar-sumebyar, mengesampingkan emosi,” katanya.
Kalau Senyum, kata dia, artinya sumeh semeleh, agar muncul kedamaian ketenangan.
”Smooth, selalu menjaga mood baik. Smart, orang tua harus banyak mengajarkan anak untuk berpikir nalar dan solusi. Strong, tahan banting, tidak mudah menyerah pada keadaan,” terang Bagus Sanyoto.
Dia lantas mengenalkan 9 tipe keluarga. Keluarga Ber-ada, Keluarga Kemeload, Keluarga So-Sensi, Keluarga Sing-Ting, Keluarga Kalut-Marut, Keluarga You-Wa-Les, Keluarga Gass-Poll, Keluarga Los-Doll dan keluarga ideal.
”Keluarga ber-ada: Ayah seadanya, ibu mengada-ada, anaknya ada-ada aja,” selorohnya.
Keluarga Kemeload, sambung dia, ibu hobi upload, ayah suka download, anak-anak overload. Kalau Keluarga So-Sensi: Ayah lemah solusi, anak-anak bikin sensasi, ibu terusan emosi.
Keluarga Sing-Thing, artinya ayah hobi browsing, ibu gaul everything, anak bikin pusing. Keluarga Kalut-Marut: Ibunya kaya mulut, ayahnya katup mulut, anaknya bikin kerut-kerut.
Keluarga You-Wa-Les: Ayah suka Youtube, ibu terusterusanan main WA, anaknya woles bikin mules. Keluarga Gass Poll: Ibu gak sabaran, Ayah gak sempat, Anak polah poll. Keluarga Los-Doll: Ibu los-losan abai amanah. Ayah ngos-ngosan cari nafkah, anak dolan-dolanan dan lemah.
Dia berharap agar seluruh peserta parenting SMP Muhammadiyah 9 Surabaya bisa menjadi tipe keluarga ideal dan normal. ”Yaitu ayah ing ngarsa sung tuladha, ibu ing madya mangun karsa dan anak-anak tut wuri handayani,” ujarnya.
Deteksi Karakter
Sebelumnya Bagus Sanyoto membuka parenting dengan permainan menggerakkan jari tangan. Menurutnya, seseorang punya masalah terkait fisik dan psikis bisa dideteksi dari jari-jari tangannya.
Dimulailah beberapa permainan jari untuk mengukur karakter dan kepribadian yang mengundang rasa penasaran audien.
”Ayo siapa yang lentur menekuk erat jari kelingking hingga menempel ke telapak dan jari manis, insyaallah orangnya penyabar,” kata Bagus.
Materi parenting Bagus mengajak siswa maju dan tampil sebagai model dalam mengenali potensi dan kendalanya. Siswa diajak duduk ke podium untuk berinteraksi. Menurut dia, aanak ini memiliki kendala tata krama berkomunikasi. Bisa disebabkan karena kurangnya perhatian dan sentuhan orang tua.
”Bangun intensitas komunikasi dengan anak sehingga orang tua terkesan tidak mendikte memaksakan kehendak. Saat ngobrol dengan anak, usahakan mengelus bagian pundak dan kepala belakang anak kita,” ujar Bagus Sanyoto.
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Sugeng Purwanto