Tata Niat
Nur lantas menyampaikan pesan pertamanya. “Mari kita tata niat kita. Niat itu kunci. Kalau niat, saya harus bisa mengendalikan LDK, pasti bisa! Kalau setengah hati, nggak bisa!” tegasnya.
Dia umpamakan seperti orang menyeberang jalan yang ragu-ragu biasanya justru tertabrak atau membingungkan pengendara yang menunggunya. “LDK juga gitu, maju-mundur, maju-mundur, nggak direken wong (diabaikan orang),” jelasnya.
Hal ini ternyata membuat salah satu peserta berceletuk, “Maju terus, Pak Nur! Jangan mundur!” Sepakat dengannya, para peserta lainnya ramai mendukung Nur Cholis Huda tetap di PWM.
“Kedua, yakinlah tidak ada jalan buntu dalam hidup ini, yang ada alternatif baru!” tuturnya, lantas mengutip potongan al-Ankabut ayat 69.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ
Artinya, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”
Kemudian, Nur memuji pelaksanaan bimtek itu rapi sekali.
Hasil Istikharah
“Terakhir, soal permintaan Pak In’am, pertama saya menyakini generasi muda sangat mampu. Kalau hari pertama kejeglong-kejeglong itu biasa,” ungkap Nur.
“Terus terang saya belum istikharah. Mudah-mudahan istikharahnya menguatkan bahwa saya harus mundur,” imbuhnya.
Akhirnya, menjelang sore itu, Nur menutup pelatihan dua hari sejak Sabtu (27/8/22). “Marilah kita akhiri acara yang sangat menyenangkan, menggairahkan, dengan bersama-sama mengucap hamdalah,” tuturnya. (*)