PWMU.CO– Tayang perdana film Jejak Langkah 2 Ulama berlangsung di Bumi Blambangan Banyuwangi mulai 1 September hingga 14 September 2022.
Film ini mengangkat kisah perjalanan dakwah KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama.
Pembuatan film Jejak Langkah 2 Ulama digagas oleh pimpinan Pesantren Tebuireng almarhum KH Sholahuddin Wahid dan Ketua LSBO Muhammadiyah Dr H Sukrianto AR Fachrudin MHum.
Digarap oleh rumah produksi Mixpro LSBO PP Muhammadiyah dan Rumah Produksi MAKSI Tebu Ireng tahun 2020. Pertunjukan keliling ini dikerjakan oleh LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga).
Tayang perdana dimulai dari Aula RSI Fatimah, Kamis (1/9/2022). Kemudian berlanjut keliling ke 26 lokasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Lokasi penayangan di amal usaha maupun di gedung milik pemerintah seperti Gedung Juang 45 dan aula milik desa-kelurahan.
Di Aula RSI Fatimah ada 130 kursi yang disediakan untuk seluruh karyawan mulai direktur hingga satpam dan penjaga parkir dengan sistem shift atau bergilir. Seluruh keluarga besar RSI Fatimah dapat menikmati alur perjuangan dua ulama besar ini sambil menikmati snack yang disediakan.
Ada tiga alat, dua operator dan empat keeper yang diajak oleh tim LSBO PP Muhammadiyah. Mereka bermalam di Panti Asuhan Budi Mulya, Edutel SMK Muhammadiyah 1 Genteng, dan Edutel SMK Muhammadiyah 8 Siliragung. Jam tayang dibagi menurut zona atau menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing PCM.
”Dipilihnya film sebagai media dakwah untuk mengangkat potensi komponen Muhammadiyah. Juga sebagai sarana memberdayakan warga Muhammadiyah. Supaya kekayaan intelektual milik Muhammadiyah tidak hilang atau disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang hanya mencari keuntungan semata,” kata Era Sugiarsa, tim LSBO PP Muhammadiyah yang mendampingi Tim Film.
Pembuatan film ini mendapat dukungan ahli waris Kiai Dahlan dan seluruh jajaran PP Muhammadiyah. Termasuk Andika Prabhangkara, cicit Kiai Dahlan, yang menjadi produser film ini.
Bagian SDM RSI Fatimah Lailina Ulfa menyampaikan,”Alhamdulillah semakin terbuka wawasan kami sejarah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, termasuk kedua tokoh inspiratif tersebut,” katanya.
Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto