PWMU.CO Ingin Mewadahi Pergulatan Pemikiran Kader-Kader Muhammadiyah; Liputan Musyrifah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Pergulatan pemikiran kader-kader Muhammadiyah Jawa Timur sangat dibutuhkan. Karena itu perlu ditulis dan diterbitkan di PWMU.CO.
Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Sugeng Purwanto dalam acara ‘Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif’.
Acara ini digelar oleh LIK PWM Jatim dan PWMU.CO di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surtabaya, Sabtu (10/9/2022). Hadir sebagai pemateri dua Wakil Ketua PWM Jatim: Drs Nur Cholis Huda MSi dan Prof Dr Biyanto MAg.
Di hadapan 80 peserta yang merupakan kontributor PWMU.CO se-Jatim, Sugeng Purwanto menjelaskan tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas penerbitan PWMU.CO. Pasalnya, selama ini portal berita online resmi PWM Jatim ini lebih banyak didominasi oleh tulisan berupa berita. Sementara opini hanya ditulis oleh penulis-penulis tertentu yang sudah punya nama.
Padahal, menurutnya, pergulatan pemikiran kader-kader Muhammadiyah Jatim ini juga perlu ditulis sebagai pergulatan pemikiran yang dibutuhkan pembaca.
“Sehingga tidak hanya berita (yang mendominasi) tetapi pemikiran juga sangat penting (diterbitkan),” tegasnya.
Saya kira banyak gagasan dan ide guru yang bisa ditangkap kemudian diubah menjadi tulisan opini. Bagi kontributor yang biasa menulis, lambat laun pasti nanti bisa menulis opini dengan baik.
Hari Baik
Memulai sambutan, Sugeng Purwanto menyampaikan semoga hari ini adalah hari yang baik. “Walaupun hari ini sudah tanggal 10, tanggal muda sudah lewat, hati tetap bahagia, walau BBM naik,” ujarnya yang diikuti tepuk tangan riuh peserta.
“Nanti kita akan belajar menulis opini yang baik menarik dan layak terbit,” tambahnya.
Dia mengungkapkan pelatihan hari ini menghadirkan dua pemateri penulis yang handal.
“Dua penulis ini, baik Pak Bianto maupun Pak Nur sangat bagus tulisannya dan sudah dimuat di mana-mana. Mereka sangat berkompeten,” ujarnya.
Menurutnya, gaya tulisan Pak Bianto itu straight, langsung, lurus dan to the point. “Sementara Pak Nur Cholis gaya tulisannya soft (lembut), tulisannya bagus dan dari tulisan itu selalu diambil hikmahnya,” tuturnya.
Dua gaya penulis ini berdasarkan pengalamannya masing-masing. “Makanya penulis itu harus punya keterampilan pengalaman. Kalau tidak, maka tulisan kita tidak akan dibaca orang,” ujarnya. Menurutnya, menulis opini itu mudah, cukup diungkap faktanya lalu dikembangkan.
Sugeng berharap hari ini kita punya keterampilan menulis opini yang baik, karena dalam materi nanti diajarkan teknisnya.
“Nanti ada praktik menulis opini dan yang bagus, akan mendapat hadiah,” paparnya. Dia berharap semoga yang hadir mendapat ilmu yang bermanfaat, dan menjadi penulis opini yang andal.
Sugeng Purwanto menyampaikan, menjadi penulis atau kontributor itu harus sabar. Sebab, dia mengungkapkan ada kontributor yang masih kurang sabar.
“Salah satu contoh, ingin cepat terbit padahal data masih kurang,” ungkapnya. Saat diminta melengkapi, tambahnya, hanya membalas dengan terima kasih tetapi tidak melengkapi data berita.
“Ada juga yang diminta revisi, tetapi tidak menjawab,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni