IGABA Kota Probolinggo Siap Mengemaskan Sampah; Liputan Izza El Mila, kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Probolinggo Jawa Timur menggelar sosialisasi pengolahan sampah, di Aula Gedung Nyai Walidah, Jumat (16/9/2022).
Acara ini merupakan kerja sama PDA, Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA), Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Bayuangga, Paguyuban Peduli Sampah (Papesa), Bank Sampah Kenari Indah, dan PT Pegadaian.
Para peserta terdiri dari kepala sekolah, guru, dan karyawan (tukang kebun) yang berasaldari 12 amal usaha Aisyiyah (AUA). Yaitu: TK Aisyiyah 1 sampai 8, Kelompok Bermain Aisyiyah 4, dua kelompok bermain Qurani (KBQ) dan satu tempat penitipan anak (TPA).
Total ada 41 orang mengikuti acara ini, 36 peserta dari AUA, dua orang PDA dan tiga orang dari Bank Sampah Kenari Indah.
Ketua Majelis Dikdasmen PDA Kota Probolinggo ujar Siti Djuwairiyah mengatakan acara ini dimaksudkan untuk terwujudnya sekolah adiwiyata, sekolah ramah anak, dan usaha kesehatan sekolah (UKS) di AUA Kota Probolinggo.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendidik anak agar peduli sampah sejak dini. “Kita tidak ingin mencetak anak cerdas yaang tidak peduli lingkungannya,” katanya.
Dia menjelaskan, sekolah adiwiyata itu membentuk insan yang peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan. Budaya itu memerlukan kesinambungan dan pembiasaan terus-menerus, sehingga jika tidak melakukan akan merasa tidak nyaman.
“Misalnya kegiatan membuang sampah pada tempatnya. Jika telah membudaya pada diri anak, akan terasa tidak nyaman saat melanggarnya,” terangnya.
Kepala SDN Sukabumi 1 itu mengharapkan agar sampah di sekolah bisa dikelola dengan baik. Di antaranya bisa digunakan untuk media pembelajaran, dan bisa diemaskan (diuangkan).
“Diperlukan kerja sama yang baik antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Ciptakan anak yang memiliki karakter peduli lingkungan, bisa juga dikaitkan dengan visi misi sekolah,”pesannya.
Siap Mengemaskan Sampah
Kegiatan ini mendatangkan narasumber Syaifudin Zuhri, Penanggung Jawab Bank Sampah Kenari Indah. Dia memaparkan materi diselingi pemberian hadiah berupa tumbler bagi peserta yang bertanya tentang materi ataupun yang berhasil menjawab pertanyaannya.
Salah satunya adalag KM Inawati, Kepala TK Aisyiyah 1. Dia mengungkapkan keluhannya tentang penggalian sampah Kali Banger yang berada di samping sekolahnya.
“Pak, Dinas Lingkungan Hidup menggali dan mengeruk sampah Kali Banger, lalu bekas kerukannya diletakkan di dekat sekolah kami. Tentu ini mengurangi kenyamanan dan kesehatan anak didik kami. Apa yang harus kami lakukan?” tanyanya.
Menjawab pertanyan itu, Pak Udin—sapaan akrab Syaifudin Zuhri— menerangkan budaya peduli sampah memang tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
“Saya dan Formalis (Forum Komunitas Peduli Sungai) pernah membersihkan Kali Banger. Kami menamainya Saber Pungli (Sapu Bersih Nyemplung Kali). Betapa sedih melihat kali (sungai) penuh sampah plastik, pampers, dan lainnya,” keluhnya.
Endang Dewi Fatimah—Ketua Forum Puspa Bayuangga sekaligus Sekretaris PDA Kota Probolinggo—mengharapkan agar setelah acara ini ada kader-kader di AUA peduli sampah.
“Pak Udin, bagaimana cara agar muncul kader- kader peduli sampah ya?” tanyanya.
Udin yang aktif di beberapa organisasi peduli sampah ini menjawab, ”Usahakan memberikan hadiah meskipun sederhana kepada anak-anak sebagai penghargaan atas kesediannya ikut mengurangi jumlah sampah,” jawanbnya.
Dia juga menyarankan agar menyediakan drop box menarik yang ditempatkan di sekolah Aisyiyah.
Ketua IGABA Kota Probolinggo Tanti Rahmayani, menanggapi positif kegiatan sosialisasi ini. “Kegiatan yang sangat menginspirasi dan sangat inovatif demi terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan nol limbah (zero waste),” katanya.
Menurutnya, semboyan ‘Mengemaskan Sampah untuk Indonesia’ sangat memotivasi untuk lebih mencintai lingkungan. “IGABA siap melaksanakan program baik ini untuk menjadi budaya di sekolah Aisyiyah Kota Probolinggo,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni