PWMU.CO– Simulasi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) berlangsung di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) selama dua hari, Rabu – Kamis (28-29/9/2022).
Sebanyak 22 siswa SD Almadany mengikuti gelombang pertama simulasi ANBK ini.
Kabid Kurikulum Lilik Isnawati MPd bersyukur kegiatan ini berjalan lancar. ”Alhamdulillah pelaksanaan simulasi ANBK gelombang pertama di SD Almadany berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Meski awalnya sempat deg-degan saat menunggu waktu sinkronisasi dari proktor pusat pada Selasa (27/9/2022) pukul 15.00 WIB. Karena info yang didengar sebelumnya ada sekolah yang terkendala waktu sinkronisasi lebih lama dari waktu yang telah ditentukan.
Untuk itu, sambung dia, SD Almadany menyiapkan pendukung mulai dari jaringan, perangkat, hingga penambahan daya listrik.
Lilik Isnawati menambahkan, juga persiapan psikologis telah dilakukan sejak awal. Pada Kamis (25/8/2022) sosialiasi ANBK diberikan kepada orang tua murid.
Kepala SD Almadany periode 2018-2021 Drs Nurhasan Anwar MPd dihadirkan untuk memberikan pemahaman dan penguatan tentang ANBK. Saat itu dia menyampaikan, wali murid tidak perlu khawatir hasil dari ANBK nanti. Karena tidak menilai prestasi individu siswa, tapi sebagai evaluasi bagaimana hasil proses pembelajaran sekolah secara umum.
Nurhasan juga menyampaikan materi yang diujikan saat ANBK terdiri atas soal literasi, numerasi dan survei karakter.
Kesan Siswa
Kesan beberapa siswa juga beragam. Isra Kenzie Nazhari misalnya, ia mengaku setiap malam dan pagi selalu belajar dari materi yang diberikan. Saat mengerjakan soal di hari pertama ia kebingungan karena belum pernah buka aplikasinya.
Ia juga mengaku kesulitan membaca soal literasi dengan bacaan yang panjang dan harus teliti pula pertanyaannya apa. Meskipun jumlah soal 60 namun dengan waktu mengerjakan 90 menit ia tidak terburu-buru.
Lain halnya dengan Hanifa Arin Widiyangmuda. Awalnya agak dag-dig-dug serrr…, karena ia terbiasa dengan ujian tertulis. Ia mengaku menghabiskan empat buku latihan dalam sehari. ”Ini memang berat tapi harus tetap dijalani,” katanya.
Hari pertama kaget sekaligus grogi tapi di hari kedua ia mulai tenang.
Khansa Aghniya Jasmine mengaku ini adalah pengalaman pertama. Rasa senang menggelayutinya meskipun soal matematika sedikit susah. Tapi dia tetap senang.
Di hari pertama login berkali-kali dikarenakan macet, meskipun aplikasinya mudah dipahami. Ketika mengerjakan soal survei karakter dia membacanya hampir tiga kali.
Lilik Isnawati menjelaskan, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Asesmen ini, sambung dia, diikuti oleh seluruh satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga atas. Untuk tingkat dasar peserta ANBK diambil dari kelas V. Pelaksanaan ANBK ada dua pilihan moda pelaksanaan yaitu, online dan semi online.
”SD Almadany memilih menggunakan moda semi online karena dianggap lebih aman, meskipun perlu persiapan yang lebih rumit dibanding moda online,” katanya.
Proktor ANBK SD Almadany, Wahrur Rozi SPd mengakui jika ini adalah pengalaman baru. ”Dengan simulasi ini kami bisa belajar banyak tentang bagaimana pelaksanaan ANBK nanti. Bagi proktor dan teknisi bisa belajar peralatan apa saja yang diperlukan. Aplikasi yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya,” tuturnya.
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto