PWMU.CO– Safari Masjid dan Berbagi Sembako dilakukan siswa SMP Muhammadiyah 7 Dupak Jaya Surabaya, Sabtu 8/10/2022) sore.
Acara Safari Masjid ini merupakan program ketiga bagi tim 7 Pelajar Ashabul Kahfi. Kali ini di Masjid al-Munawaroh Jl. Sumber Mulyo V No.42 Kel. Gundih Surabaya yang diikuti seluruh siswa SMP Muhammadiyah 7 Surabaya.
Momen acara ini berkaitan dengan maulid Nabi Muhammad saw. Takmir Masjid al-Munawaroh dan jamaah menyambut kedatangan siswa dari sekolah yang berjuluk Sekolahnya Para Pemimpin ini.
”Saya berterima kasih kedatangan 7 Pelajar Ashabul Kahfi dan siswa-siswi Sekolahnya Para Pemimpin yang sudah menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan. Semoga kegiatan ini mendatangkan berkah kepada keluarga besar Masjid al-MUnawwarah maupun kepada SMP Muhammadiyah 7 Surabaya,” ujar Siswoyo, takmir masjid.
Kaur Kesiswaan Ustadzah Dwi Nuryani SPd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ashabul kahfi spesial maulid ini dilakukan dengan cara yang berbeda.
”Di sini anak-anak diberi taushiyah perintah meneladani Nabi saw dan perintah untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa. Setelah itu memberikan bingkisan sembako kepada anak yatim dan dhuafa serta mencari 1-2 anak yatim di lingkungan mereka untuk mereka wawancarai,” ujar Ustadzah Dwi.
Kultum
Setelah pembagian sembako selesai dilanjut dengan shalat Magrib dan kultum oleh Dzammar Ishomu. Dzammar mengawali kultum dengan kisah sahabat Anas bin Malik yang diasuh dan dijadikan anak angkat Rasulullah saw.
”Kisah itu memberikan pelajaran bahwa menyantuni, memelihara, dan mengasuh anak yatim merupakan tanggung jawab kita semua sebagai penerus perjuangan dan ajaran Rasulullah saw,” ujarnya.
Dzammar menuturkan, kita umat Islam berkewajiban memberi makanan, pakaian, tempat tinggal yang layak, dan pendidikan kepada anak yatim hingga mereka dewasa.
”Rasulullah saw adalah teladan umat. Beliau mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim. Rasulullah saw menjelaskan, kedudukan orang yang memuliakan, menyantuni, dan mengasihi anak yatim akan mendapatkan surga yang jaraknya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah,” tutur Dzammar
Taushiyah ditutup dengan mengutip surat al-Ma’un ayat 1-5. ”Allah dan Rasul melarang menelantarkan anak yatim. Allah mengecam orang-orang yang suka menghardik anak yatim dan enggan memberi makan fakir miskin. Allah menyebut mereka itu sebagai pendusta agama,” katanya.
Penulis Tri Mei Lisnawati Editor Sugeng Purwanto