PWMU.CO– Membangun peradaban dan kejayaan Islam menjadi topik ceramah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim dalam acara Tabligh Akbar di Pendapa Graha Maja Tama Kantor Bupati Mojokerto, Sabtu (22/10/2022).
Di awal ceramah Saad Ibrahim cerita kenangannya dengan Mojokerto semasa kecil tinggal di Pacet. “Tahun 74 saya bersekolah di Mojokerto. Dari tahun ke tahun tampak semakin baik AUM yang ada di Mojokerto,” ujarnya.
Menurut dia, Islam agama yang membawa nilai kemajuan, agama yang komprehensif. Maka syarat kemajuan dari keislaman yakni berada di posisi terdepan.
“Juga memiliki sifat literasi, yakni tadabbur, tafakur, dan tanadhor. Jika ditanamkan pada Muhammadiyah maka dulu yang tertinggal kini menjadi terdepan,” tandasnya.
Lalu dia cerita hasil Rihlah Peradaban PWM Jawa Timur ke Turki dan Spanyol. Dia menguraikan membangun peradaban Islam sampai Islam terusir dari Spanyol (Andalusia) pada abad ke-15, setelah Kerajaan Granada diruntuhkan oleh pasukan Kristen.
“Umat Islam di Spanyol telah mencapai kejayaan yang gemilang, banyak prestasi yang mereka peroleh. Bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan juga dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks, terutama dalam hal kemajuan intelektual,” tuturnya.
Dalam masa lebih dari 7 abad, sambung dia, kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.
Namun sekarang, lanjut dia, kawasan yang melahirkan peradaban tinggi, tinggal kenangan. Sisa dan jejaknya masih menjadi bagian kekaguman dunia. Kini Spanyol lebih besar rasa duka dibandingkan dengan harapan nyata. Karena semua telah berubah dengan segala pemikiran dan corak pandang dari agama luar.
“Dua negara ini bagian dari studi peradaban Islam yang telah lama, dengan memberikan pengalaman riell kesemestaan kedua kawasan negara tersebut sehingga menghasilkan penelitian peradaban yang nyata,” ujarnya.
Menurut dia, Turki adalah harapan yang sangat besar. Jika kita membahas Turki dan Peradaban Islam tentunya tidak luput dengan seorang pemimpin Sultan Muhammad Al-Fatih. Dia telah membuka jalannya sejarah Islam beserta dengan kejayaannya pada masa itu.
Bertahap dari masa ke masa, hingga ketika Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk memimpin, elemen bangsa melemah, eksistensi Islam rapuh bahkan menjadi minoritas. Namun setelah berakhirnya jabatan Kemal, setahap mulai diperbaiki, mulai dari agama, toleransi, dan corak pikir yang kini menjadi lekat dengan lslam yang mayoritas.
Maka Muhammadiyah sudah harus memiliki corak pikir yang sama. Perjuangan yang sekarang harus kita lakukan untuk mewujudkan nilai dan syiar lslam yang kuat. Sehingga bisa menjadi negara Islam yang mayoritas.
“Kontribusi Muhammadiyah juga terletak di amal usaha, maka mari kita jaga dan perbaiki bersama untuk mewujudkan impian bangsa kita,” tandasnya.
Dikatakan, Muhammadiyah juga harus bersikap tegas dalam tindakan yang berhubungan dengan lslam. Inilah contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad.
Dan Inilah perjuangan yang bisa kita ambil hikmahnya.
وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
“Kedatangan itu termasuk misi bagaimana ke depannya kita memiliki sentuhan dan kepedulian terhadap lslam. Muhammadiyah sudah memiliki banyak amal usaha, maka mari kita nalurikan kepedulian itu terhadap umat lslam, sehingga bisa Membumikan Islam Berkemajuan sesuai dengan tema yang diangkat pada hari ini,” tandas Saad Ibrahim.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto