PWMU.CO – Outbound tiga kota dilakukan siswa kelas V Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya, Selasa-Kamis (1-3/11/2022).
Pagi pukul 08.00 WIB siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 memadati ruang tunggu Stasiun Gubeng Surabaya. Satu persatu berdatangan diantar orangtuanya.
Raut wajah terlihat sumringah. Memakai seragam kombinasi warna merah kuning biru, topi lapangan, dan tas ransel di pundak. Berkumpul di lobi stasiun untuk menerima tiket naik kereta api. Mereka mengikuti outbound tiga kota sekaligus: Ngawi, Madiun, dan Magetan.
Kegiatan diikuti 115 siswa kelas V dan 16 guru pendamping ini menggandeng Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara (Kopasgat TNI AU) Madiun, Jawa Timur.
Pukul 09.00 WIB mereka naik kereta. Para siswa duduk di kursi sesuai tiket. Setelah menempuh dua jam perjalanan, rombongan tiba di Stasiun Madiun.
Ada lima truk TNI yang sudah berjajar di depan Stasiun Madiun siap mengantar. Truk menuju ke Benteng Van den Bosch Ngawi. Ini lokasi pertama outbound. Selesai berkeliling benteng, rombongan shalat Duhur berjamaah dan makan siang. Kemudian menuju lokasi selanjutnya, Batalyon 463 Kopasgat Madiun.
Selama outbound berlangsung, para siswa menginap di barak TNI AU Batalyon 463 Kopasgat selama 2 hari 2 malam. Mereka tidur di velbed yang ditata rapi satu persatu.
Membuat Tempe
Mega Desi Ambarwati SPd, guru kelas V, mengatakan, kegiatan ini bertujuan melatih kedisiplinan serta ketangkasan anak-anak.”Juga melatih sikap mandiri siswa agar menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab,” katanya.
Di hari pertama, peserta outbound mengikuti tantangan halang rintang seperti latihannya TNI. Ada titian kayu dan rappelling, menuruni ketinggian dengan tali karmantel dari atas ke bawah.
Hari kedua, para siswa diajak mengunjungi home industry tempe Bu Supi di Kecamatan Jiwan Madiun. Dalam kunjungan ini dijelaskan proses pembuatan tempe. Mulai dari pengupasan kulit kedelai, pencucian, perendaman, perebusan, pengeringan, pemberian ragi tempe, pengemasan sampai proses penyimpanan.
Selanjutnya siswa diajak mengupas kedelai dengan alat penggiling. Mereka bergantian mengayuh alat penggiling itu yang telah diisi kedelai dan air. Kemudian praktik mengemas kedelai yang telah dimasak diberi ragi dibungkus daun untuk menjadi tempe.
Pesawat Tempur
Acara berikutnya berkunjung ke Lanud Iswahyudi di Maospati Magetan. Siswa menjadi antusias melihat berbagai pesawat tempur. Pesawat tempur ini sebagai alat pertahanan militer dan patroli udara.
Di malam hari kedua ada jurit malam, api unggun, dan panggung ceria. Keseruan anak-anak dipandu prajurit TNI AU memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Di hari ketiga, siswa menuju Telaga Sarangan Magetan. Peserta dibagi kelompok untuk mengikuti tantangan outbound air. Setelah menyelesaikan tantangan, anak-anak diajak naik perahu karet mengelilingi Telaga Sarangan. Seusai itu bersih diri dan siap-siap kembali ke Surabaya.
Qianna Refika Wijaya, salah satu siswa kelas V Al- Ghozali senang ikut kegiatan ini. ”Outboundnya seru! Apalagi saat jurit malam. Temanku ada yang lari karena ketakutan dan menangis,” ceritanya.
Saat repling juga seru, lanjut dia. ”Waktu naik ke atas agak pusing dan takut tapi pas meluncur turun sudah tidak takut lag,i” ucapnya.
Penulis Riska Oktaviana Editor Sugeng Purwanto