PWMU.CO – Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikristik) di Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah 42 Graha Bunder Asri (GBA) Gresik Jawa Timur resmi ditutup Rabu (23/11/22).
PKM ini merupakan bentuk pengabdian dosen dari Program Studi (Prodi) Agroteknologi dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UMG. Bertema Implementasi Edukasi Berkebun pada PIAUD, PKM berlangsung selama empat bulan terhitung sejak bulan Agustus sampai dengan November 2022.
Kepala TK Aisyiyah 42 GBA Ifa Faridah mengucapkan terima kasih atas terlaksananya edukasi berkebun dari Prodi Agroteknologi UMG di KB dan TK Aisyiyah 42 GBA. “Dengan adanya PKM ini, kebun kita menjadi lebih baik lagi karena selain didampingi cara menanam di kebun, kita juga didampingi perbaikan fasilitas kebun,” tuturnya.
Selain itu, sambung dia, dengan pendampingan intensif dari Prodi PIAUD, lembaga bisa mengembangkan banyak indikator pencapaian siswa. Di antaranya mengetahui manfaat tanaman ciptaan Allah (nilai agama dan moral), memanen sayur (fisik motorik), mengukur pertumbuhan tanaman sayur (kognitif), menceritakan pengalaman memanen (bahasa), membersihkan hasil kebun secara mandiri (sosial emosional), dan membuat kreasi olahan makanan sayur (seni).
Sementara itu Ketua Tim PKM Rohmatin Agustina mengapresiasi KB dan TK Aisyiyah 42 GBA yang bersedia kebun sekolahnya dibuat ‘crop house’ sebagai media edukasi berkebun bagi anak usia dini.
“Program ini sengaja kami selenggarakan dengan harapan bisa menumbuhkan sikap naturalis mencintai tanaman sejak dini kepada anak. Dan pihak sekolah khususnya kepala sekolah sangat mensuport kegiatan kami, tidak hanya membangun kebun tapi juga ada kegiatan edukasi oleh kami, dan beliau bisa mensplit kami untuk masuk di dalam kegiatan belajar mengajar.” ucapnya.
Kemeriahan acara Penutupan
Acara penutupan dimulai dengan memanen sayur sawi dan selada. Meski cuaca panas, siswa tampak bersemangat. Mereka mengenakan topi agar terlindung dari panas sinar matahari.
Mereka juga membawa keranjang yang terlihat penuh dengan sayuran hasil panen. Salah satunya diperlihatkan oleh Nasyifa Ghina Effendi siswa TK B2.
“Seru sekali aku memanen tadi. Sawinya ada yang besar, ada juga yang kecil. Aku nggak kepanasan soalnya pakai topi,” katanya saat diwawancara PWMU.CO.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan memasak mi sayur sawi. Siswa berkesempatan memotong sayur sawi menjadi ukuran kecil-kecil. Siswa memotong sayur sawi didampingi oleh guru. Kemudian memasukkan potongan sawi kecil ke dalam wajan yang sudah berisi mi dan mengaduknya.
Acara penutupan diakhiri dengan kegiatan nonton bareng (nobar) film tentang proses pertumbuhan tanaman dan makan mie sayur sawi bersama-sama. Salah satu wali murid yang hadir Syarifatus Sya’diah menyampaikan bahwa dia merasakan dampak positif dari PKM ini.
“Alhamdulillah, anak saya akhirnya jadi suka makan sayuran itu tadi. Biasanya saya masakkan mi dikasih sawi seperti kegiatan yang diadakan di sekolah sekarang ini,” ujarnya. (*)
Penulis Dita Anggraini Editor Mohammad Nurfatoni