Kuliner Bu Rita Marmindo 99 Enaknya Makjleb, liputan Ichwan Arif dari Ponorogo
PWMU.CO – Diiringi gerimis tipis, menghabiskan malam di Malioboronya Ponorogo Jalan HOS Cokroaminoto sambil menikmati makan malam dengan lesehan nikmatnya makjleb, Jumat (23/12/22).
Tepatnya di warung Lesehan Spesial Warmindo 99 milik Bu Rita ini menyediakan menu dengan harga yang ringan di kantong tetapi rasanya tidak perlu ditanya. Harga pecelnya cuma 6 ribu dan untuk lauknya bervariasi, mulai 1500-2000-an.
Ada pecel ponorogo, kare ayam kampung, sate jeruan ayam, sate telur puyuh, garang asem, pepes tongkol, sambal tempe, peyek, tempe goreng, begedel, sambal kentang, sate usus, tahu bacem, dan aneka sate bakaran. Untuk minuman, ada asam kunyit danwedang uwu. Bisa pilih sesuai dengan selera.
“Warung lesehan ini sudah ada mulai tahun 2004,” ujar ibu asli Malang ini, sambil menyiapkan hidangan.
Dia menyampaikan setiap hari buka mulai maghrib sampai pukul 24.00. Hari Sabtu dan Ahad biasanya pembelinya membeludak. Untuk itu, yang sering pukul 23.00 masakannya sudah habis diserbu pembeli.
Malioboronya Ponorogo
Menikmati malam di bawah siraman cahaya lampu memang semakin nikmat. Di atas jalanan dengan lebar 12 meter lampu terpasang berjajaran menambah keindahan malam.
Ya, Malioboronya Ponorogo ini tidak pernah sepi anak muda untuk cangkruk menghabiskan malam.
“Mulai tadi, banyak pengunjung luar kota yang mampir ke sini untuk makan malam. Mereka penggembira untuk acara Musywil di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo),” kata Bu Rita.
Warung yang persis di depan Depan Suryamart dan Masjid Darul Hikmah ini memang tidak pernah sepi pembeli. Rata-rata pembeli ingin menikmati pecel ponorogo sambil menambah lauk yang disukai.
“Rata-rata mereka memilih lauk sate bakaran atau jerohan ayam. Tadi ada penggembira dari Jogyakarta yang sudah pesan 400 porsi pecel di sini,” ucapnya.
Bu Rita mengaku model warung lesehan lebih laku di sini daripada jualan di dalam toko. “Dua tokoh saya miliki, satu saya sewakan dan satunya untuk jualan pakaian kalau pagi sampai sore. Saya lebih memilih jualan makanan di depan toko seperti ini,” ungkapnya tersenyum.
Berkunjung ke Bumi Reog tak lengkap apabila belum mengunjungi Malioboronya Ponorogo ini. Di sini juga menyediakan makanan dan minuman yang bisa menggoyang lidah. Mau coba! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.