PWMU.CO – Agar Islam Tetap Jaya, Khutbah Jumat Terbaru oleh Muhammad Iqbal Rahman, Dai Muda Muhammadiyah Mojokerto; Aktivis IMM UIN Sunan Ampel Surabaya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرً. قال الله -عز وجل؛ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم، اَلَاۤ اِنَّ اَوْلِيَآءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ - الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَا نُوْا يَتَّقُوْنَ . أَمَّا بَعْدُ
Hadirin sidang Jumah rahimakumullah
Pertama, marikah kita bersyukur kepada Allah dengan qudrah dan iradah-Nya sampai detik ini Allah masih berikan kesehatan kepada kita; Allah masih memberikan kesempatan kepada kita, sehingga hari ini masih bisa melakukan aktivitas dan menunaikan ibadah Jumah.
Oleh karena, itu marilah kita terus berupaya dan berusaha untuk memanfaatkan kesempatan dann kesehatan yang Allah berikan, harta yang Allah titipkan, dan jabatan yang Allah amanahkan kepada kita, untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kedua, shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, beserta para keluarga, sahabat, dan kaum mukminin yang senantiasa taat dan patuh kepadanya.
Hadirin sidang Jumah rahimakumullah
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:
بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang orang yang asing.” (HR Muslim).
Dalam riwayat yang lain:
قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, ‘Wahai Rasulullah siapa yang asing itu (al-ghuraba)?’Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan.’”
Islam lahir dalam keadaan asing. Banyak orang yang tidak mengenal Islam kala itu, maka dari itu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berdakwah, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.
Perjuangan dan tantangan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sangat luar biasa. Di situ banyak orang yang menghujat, mencaci, menghina, dan berbagai ancaman yang lainnya. Pada masa itu masyarakat Arab banyak yang menyembah patung, matahari, pohon, dan bagian alam lainnya. Sehingga kita mengenalnya dengan istilah zaman jahiliah (kebodohan).
Maka singkat cerita di abad ke empat, menjadi puncak zaman keemasan Islam di Makkah dan Madinah. Berkat perjuangan dakwah Nabi Muhammad banyak orang yang memeluk agama Islam, sehingga yang dulunya menyembah patung dan matahari berpindah ke agama yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Islam mulai menyebar luas di negara lain.
Maka, di zaman modern ini tantangan kita semakin berat. Kita harus tetap memiliki jiwa keislaman walaupun dunia sudah semakin tua dengan kondisi dan situasi nya yang dan pudar cahaya keislamannya.
Hadirin sidang Jumah rahimakumullah
Setidaknya ada empat solusi yang harus di lakukan oleh supaya eksistensi umat Islam tetap jaya, baik dari internal maupun eksternal.
Pertama, membekali dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini sudah Allah firmankan di dalam al-Qur’an:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Dan berbekalah kalian. Dan sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.” (al-Baqarah: 197)
Kedua, menguatkan pikiran dengan berinteraksi dan belajar al-Qur’an. Karena di dalam al-Qur’an terdapat petunjuk, agar kita diberikan jalan yang benar dan senantiasa diberikan arahan yang baik oleh Allah. Tidak hanya itu, al-Qur’an juga memberikan pelajaran agar kita bisa men-tadabburi-nya. Sebagaimana dalam firman-nya:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
“Sesungguhnya telah Kami turunkan al-Qur’an dalam berbahasa Arab, agar kamu mengerti.” (Yusuf: 2)
Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam harus berpegang teguh pada al-Qur’an agar kita senantiasa diberikan hidayah, istikamah, dan kekuatan oleh Allah. Di sebutkan juga dalam hadits:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Ketiga, menjaga kerukunan dan persatuan antarumat Islam. Sebagaimana dalam firman-nya
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (Ali Imran: 103)
Maka, jangan sampai hanya beda pemikiran, beda organisasi, keyakinan, dan partai kita berpecah belah saling menghujat. Justru dengan adanya perbedaan, Islam akan terlihat berkembang ketika kita menyikapinya dengan saling menghormati dan saling toleransi.
Dalam Surat al-Baqarah ayat 143 Allah berfirman:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan …”
Ummatan Wasatan dapat diartikan dengan umat Islam terbaik, umat pilihan, umat yang adil, dan umat yang seimbang dalam kehidupannya.
Keempat adalah berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk sesama. Hal ini juga termaktub dalam al-Qur’an yang berbunyi:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (al-Isra: 7).
Hadirin sidang Jumah rahimakumullah
Di akhir khotbah ini, saya mengajak agar kita tetap istikamah melakukan kebaikan, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Agar umat Islam tetap menjadi agama yang universal.
Dan tentunya kita semua diberikan hidayah dan kekuatan supaya bisa terus berpegang teguh pada ajaran Islam, yakni dengan menjalankan syariatnya dan berusaha meninggalkan apa yang dilarangnya. Maka ketika itu, juga berharap agar kita diwafatkan oleh Allah dalam keadaan husnul khatimah.
Khutbah Kedua
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن ولاه. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله. معاشر المسلمين رحمكم الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون
قال الله تعالى فى القرآن الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا. اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقضي الحجات. لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ. رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ. لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ. رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا. عباد الله, إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ. ولَذِكْرُ اللَّهِ أكبر! أَقِمِ الصلاةَ
Agar Islam Tetap Jaya, Khutbah Jumat Terbaru, Editor Mohammad Nurfatoni