Tiga Pilar Amal Usaha Muhammadiyah untuk Bangsa, Liputan Kontributor Jember Muhammad Fajar Al Amin
PWMU.CO – Prof Dr H Abdul Mu’ti MEd menjelaskan tiga pilar penting amal usaha Muhammadiyah (AUM) untuk bangsa pada Tabligh Akbar Semarak Musyda Ke-11 Jember, di Alun-alun Tanggul, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya Muktamar Ke-47 Muhammadiyah di Makasar tahun 2015 menegaskan kembali komitmen Muhammadiyah untuk menjadikan tiga pilar utama dalam AUM sebagai bagian upaya untuk memajukan umat dan bangsa.
Pertama, pendidikan, selama ini Muhammadiyah dikenal sebagai oraganisasi yang mengelola lembaga-lembaga pendidikan. “Bahkan lembaga pendidikan itu sangat identikal dengan Muhammadiyah, di mana ada Muhammadiyah di situ ada lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah, karena Muhammadiyah memiliki lebih dari 7.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia, memiliki 171 perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” paparnya.
Bahkan, lanjutnya, kita sudah punya Universitas Muhammadiyah di Malaysia, di Melbourne Australia, dan insyaallah saat ini sedang mempersiapkan untuk sekolah Indonesia di New South Wales Australia. Dan mudah-mudahan tidak terlalu lama kita punya sekolah di Sydney Australia.
Dan hal itu menjadi bentuk ungkapan, education is identical to Muhammadiyah. Pendidikan itu identik dengan Muhammadiyah, dan ini menjadi AUM yang pertama dan AUM yang utama,” kata dia.
Punya 121 Rumah Sakit
Kedua Muhammadiyah berusaha menguatkan AUM bidang kesehatan. “Dan alhamdulillah saat ini Muhammadiyah memiliki 121 rumah sakit di seluruh Indonesia, belum termasuk klinik, dan balai pengobatan yang tercatat lebih dari 500 layanan kesehatan yang didirikan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Menurut dia hal itu menunjukkan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi atau ormas yang memiliki rumah sakit dalam jumlah yang terbanyak.
Kemudian yang ketiga, lanjutnya, sejak di Muktamar Makasar kita ingin memperkuat AUM dalam bidang ekonomi. Karena bidang ini merupakan bagian dari agenda besar, karena Muhammadiyah ingin mengangkat harkat dan martabat umat, dan bangsa Indonesiadari sisi ekonomi.
Meskipun Indonesia saat ini kondisinya ekonomi dalam keadaan baik—dibuktikan dengan tergabungnya ke dalam negara G20—namun masih saja ada tiga masalah yang menjadi perhatian Muhammadiyah.
“Yaitu angka kemiskinan dan angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Yang kedua adalah masalah kesenjangan ekonomi, yang ketiga adalah masalah kesenjangan antargolongan,” paparnya
Melihat permasalahan yang sangat serius ini, lanjutnya, sejak Muktamar Makasar, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan usaha dalam bidang ekonomi ini menjadi pilar untuk memajukan ummat dan memajukan bangsa. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni