Tantangan dan Peran Aisyiyah Memasuki Abad Keduanya; Liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya Tri Eko Sulistiowati.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Rukmini Amar MAp menyampaikan pengarahan sekaligus motivasi bertema ‘Tantangan dan Peran Aisyiyah Memasuki Abad Ke-2’ di Musyda Ke-17 Aisyiyah Surabaya.
Di Gedung G Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya itu, Rukmini menjelaskan, Aisyiyah saat ini sudah melalui dua era yaitu era sosial (al-Maun) dan era pembaruan (tauhid). Gerakan sekarang ialah pencerahan untuk menciptakan masyarakat Islam sebenar-benarnya, beriman, dan bertakwa.
Wanita paruh baya ini mengatakan, “Harapannya masyarakat Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa. Makanya Aisyiyah merupakan gerakan, bukan majelis taklim. Pimpinan sebagai penggerak untuk menggerakkan jamaah dan masyarakat.”
Kepemimpinan yang diharapkan di Aisyiyah, lanjutnya, ialah pimpinan dan kader yang bisa menjalankan program, bisa menjadi kader pandai dan aktif. “Bisa dibilang kepemimpinan transformatif yang mampu memobilisasi potensi para kadernya,” imbuhnya, Ahad (26/2/2023).
Para pimpinan Aisyiyah periode sebelumnya dan pada periode selanjutnya tidak terpilih, sambung Rukmini, memiliki kesempatan sebanyak-banyaknya menjadi kader militan di cabang dan ranting. “Karena kuncinya ranting penting, cabang berkembang. Ayo maju bersama!” ajaknya.
Dia juga mengingatkan, “Kepemimpinan transformatif mampu memobilisasi potensi para kadernya dan mempunyai kader yang akan menggantikannya. Jadi seyogyanya para pimpinan yang ada di cabang jangan menjadi pimpinan di daerah.”
Rukmini lantas menyampaikan ciri-ciri kepemimpinan berkemajuan. “Yaitu pencerahan rahmatan lil alamin, berpikir untuk kepentingan orang banyak, tidak ada perbedaan, perempuan yang berakhlakul karimah, berpikirnya berpedoman pada al-Quran, dan berbicara tegas dan sopan,” urainya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN