Seni Karawitan Muhida Memukau di Pembukaan Musyda Sidoarjo, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Sidoarjo Kusnaini Sulchan.
PWMU.CO – Seni Karawitan yang dimainkan siswa SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo Jawa Timur (Muhida) berkali-kali mendapatkan tepuk tangan meriah dari anggota Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo.
Pembukaan Musyda dilaksanakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan Lantai 5 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Kampus 1, Jalan Mojopahit 666 B Sidoarjo, Ahad (5/3/2023).
Gerakan dan nada yang berirama kompak disajikan siswa Muhida. Seni karawitan ini dimainkan 13 pemain musik, 5 sinden dan 8 penari siswa SD Muhida.
Pemain musik seni karawitan SD Muhida terdiri Rafardhan Athallah Saputra kelas IV-Abu (gong), Nizamudin Al Ghifari kelas IV-Utsman (kendang), Yakabi Atha Yumiko kelas IV-Umar (gong ), Irzan Azizi Dhanurendra kelas V-Ali (kemung), Abyas Gentza Alfaro kelas V-Hamzah (bonang), Agha Firdaus kelas IV-Ali (kemung).
Kemudian Fildza Qurrota A’yun kelas V-Abu (sorong), Afika Rubby Syifani kelas V-Utsman (slentem), Nauren Asheeqa Putri Hermanda kelas V-Khalid (Bonang), Keisya Anindya Dewani kelas V-Umar (saron), Ichikania Niscoyo IV-Hamzah (saron), Nayla Afra Rubbiyana kelas IV-Halid (saron),
Kansha Makailah Yasmine kelas V-Utsman (kemung).
Para sindennya adalah Sarah Shafwah Salsabila kelas IV-Khalid, Alnhea Meezara kelas IV-Khalid, Delisha Anndita kelas IV-Khalid, Vanya Rasheesa Ardian kelas V-Khalid, dan Alesha Azkadina Rossi Afilan kelas V-Umar.
Sedangkan nama-nama penarinya adalah Sabrina Mumtaza kelas II Utsman, Nayara Assabiya Dzakira – kelas II-Umar, Kinasih Tsabitah Ariani – kelas II-Ali, Kinanti Shamita Pasha kelas II-Ali, Dresanala Putri Wibowo kelas II-Utsman, Marwah Machyela – kelas II-Utsman, Kalila Qirani Mafaza kelas II-Hamzah, Kinanti Anindya Liandika kelas I-Hamzah.
Pemegang alat musik kendang yang juga sebagai leader Nizamudin Al Ghifari menyampaikan rasa senang dan bangganya bisa tampil di acara Musyda Muhammadiyah Sidoarjo.
“Banyak sekali penontonya, sehingga awalnya membuat mendadak demam panggung dan nervous. Tetapi alhamdulillah penampilan siswa Muhida memukau hadirin,” ujarnya.
Lagu yang dibawakan mengandung makna kebersamaan yaitu Gugur Gunung dan kegembiraan dengan Suara Suling, sehingga anak tidak merasa berat bebannya. Paduan musik, gerakan tarian dan senandung, terus menerus mendapat tepuk tangan dari hadirin.
Latihan 2 Bulan
Guru pendamping Seni Karawitan Muhida, Giyanti SPd MPdI, Sofiatuz Zuhro SPd dan Ulifiyatur Rosyidah SPd merasa bangga dan senang melihat tampilan peserta didiknya yang kompak dan selaras antara musik, tari dan lagu.
“Untuk tampilan di acara ini memerlukan latihan dua bulan. Dalam sepekan 3 kali latihan yaitu hari Senin, Selasa dan Kamis. Kami merasa senang dan bangga anak-anak bisa memberikan yang terbaik dalam menyajikan seni karawitan. Ini sekaligus bisa melestarikan budaya Nasional,” ungkap Giyanti
Pelatih Seni Karawitan SD Muhida Hambar Sudarmanto SSn MSn menjelaskan, dalam melatih tidak ada yang sulit. Hanya anak-anak perlu membiasakan.
“Peran sekolah besar sekali, diantaranya menyediakan tempat, peralatan lengkap dan koordinasi yg sangat intens dengan kami sebagai pelatih sehingga dapat hasil maksimal,” jelasnya.
Support wali murid, lanjutnya, juga menjadi point yang penting dalam keberhasilan kegiatan yang diadakan sekolah. “Pemilihan lagu didasarkan pada bentuk gending (lagu) yang paling sederhana dan mudah dipelajari anak-anak,” terangnya.
Kepala SD Muhida Saifullah Rochim SE MPd mengungkapkan, Muhida dengan tagline Islamic and Digital School tetap melestarikan budaya daerah untuk menguatkan jati diri sebagai bangsa.
“Alhamdulillah siswa kami bisa tampil dengan baik membawakan beberapa langgam jawa diiringi oleh gamelan dalam acara pembukaan Musyda Muhammadiyah Sidoarjo. Semoga ke depannya siswa kami semakin cinta budaya daerah akan tetapi tetap canggih dalam ilmu pengetahuannya,” pesannya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.