Penulis Buku Perempuan Menggugat Itu Jadi Anggota PDA Kota Malang; Liputan Fatimah Az-Zahroh
PWMU.CO – Lailatul Fithriyah Azzakiyah MPdI terpilih sebagai Anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang periode 2022-2027. Dia terpilih bersama delapan anggota lainnya dalam Musywarah Daerah (Musyda) Ke-7 di Universitas Muhammadiyah Malang, Ahad (5/3/2023).
Lailatul Fithriyah Azzakiyah seorang aktivis perempuan. Dia adalah pengasuh Kajian Keislaman Muslimah Indonesia Diaspora. Ella, sapaan akrabnya, juga penulis buku Perempuan Menggugat, Al-Qur’an Menjawab. Sejak kecil sudah aktif di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM, kini IPM) di tempat kelahirannya, Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Saat kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dia juga aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Ella memulai aktivitas organisasi di Kota Malang melalui Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Lowokwaru. Pada tahun 2010-2012 dia menjadi Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang. Di tengah perjalanan kepemimpinannya, dengan berat hati dia harus melepaskan jabatan itu untuk menemani sang suami, Pradana Boy ZTF, studi lanjut di Singapure.
Saat dihubungi PWMU, Senin (6/3/2023) Ella merasa kebingungan dan belum mempersiapkan jawaban dengan pasti, apa yang akan dilakukan di Aisyiyah ke depan. “Karena saya tidak menyangka masuk ke dalam 9 Anggota PDA Kota Malang 2022-2027,” ujarnya.
Namun, ibu lima anak ini menegaskan karena dirinya selama ini dikader sebagai Anggota Majelis Tabligh PDA Kota Malang, maka yang akan dia lakukan adalah—di samping melanjutkan program yang sudah dirintis oleh Ketua Majelis Tabligh PDA Kota Malang Nuraini—akan mengembangkan pada tingkat yang lebih luas.
Hal ini dilakukan dalam penguatan kapasitas keilmuan, terutama ilmu agama bagi warga Aisyiyah Kota Malang. “Dari yang sangat mendasar seperti perbaikan bacaan al-Qur’an (tahsin); pemahaman al-Qur’an dengan pendalaman ilmu alat; atau mengkaji kitab-kitab berbahasa Arab sebagai sumber pengetahuan agama,” ungkap dia.
Penemu TQT
Pengalaman hidup di luar negeri bersama suami, dan anak sulungnya, menjadi pengasuh Kajian Keislaman Muslimah Indonesia Diaspora serta pergaulan dengan masyarakat Muslim mancanegara membuat Ella tergerak ingin membagi pengalaman kehidupan beragama ini pada masyarakat sekitar, tak terkecuali warga Aisyiyah Malang.
Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah termasuk yang seringkali menghadirkan dia menjadi narasumber dalam kajian-kajiannya. Termasuk Kajian Tafaqquh Fiddin yang diasuhnya setiap Rabu sore melalui Zoom. Ini merupakan kegiatan Departemen Kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Malang. Kemudahan teknologi ini menjadikan kajian yang diasuh Ella dapat diikuti pula oleh kader-kader persyarikatan dari berbagai daerah.
Ella juga dikenal sebagai penemu Tahfidh Qur’an Tematik (TQT). Kecintaannya pada kajian al-Qur’an mengantarkan dia menemukan metode pengajaran al-Qur’an yang cukup inovatif itu. Keistimewaan metode ini di samping menjadikan pembelajar mudah menghafal, juga memahami ayat yang dihafal.
Semula metode ini oleh Ella diterapkan kepada anak kandungnya dan selanjutnya kepada teman-teman Nasyiatul Aisyiyah dan teman-teman organisasi otonom lainnya yang ingin belajar TQT bersamanya.
Saat pandemi, muncullah ide untuk membuat kelas TQT yang mana para santrinya adalah teman-teman Ella di luar negeri. Kemudian jadilah kelas TQT internasional. Kajian yang dibuatnya itu sangat menyenangkan, sehingga peserta dari semua usia, anak-anak hingga lansia pun merasa nyaman belajar TQT bersama Ella. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni