Guru Sosiologi Smamga Ajak Murid Observasi Lingkungan Sekolah; Catatan pengalaman Grace Dwiana Novitasari. Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Ada yang berbeda di halaman SMA Muhammadiyah 3 (Smamga), Gadung, Surabaya, Kamis (2/3/2023).
Tidak seperti hari-hari biasa, siang itu—pada jam pelajaran Sosiologi—siswa kelas X1 dan kelas X2 melaksanakan pembelajaran di luar kelas. Mereka diajak berkeliling mengamati lingkungan sekolah melakukan observasi lapangan.
Observasi kali ini mengangkat materi Nilai, Norma, dan Keteraturan Sosial di Lingkungan Sekolah.
Pertama, mereka diajak ke salah satu kelas untuk mengamati nilai-nilai sosial ada di kelas tersebut. Apakah semua siswa kelas mengikuti pembelajaran atau ada yang tertidur tidak mendengarkan penjelasan dari gurunya.
Ada juga yang mengamati mengenai norma-norma yang tampil di kelas tersebut. Seperti apakah memakai seragam lengkap ataukah ada yang hanya memakai seragam tanpa dasi dan sepatu hitam.
Yang lain mengamati mengenai keteraturan sosial yang tampak pada kelas. Bagaimana penataan kondisi kelas, perilaku siswa, dan guru yang ada di dalam kelas tersebut.
Kedua, mereka juga observasi ke perpustakaan sekolah. Bagaimana perilaku siswa dan warga sekolah lain yang ada d ruangan tersebut. Ketiga, mereka diajak ke lapangan sekolah. Keempat, di masjid dan terakhir, diajak ke ruang guru.
Reaksi Siswa
Tanggapan siswa beragam dengan pembelajaran kali ini. “Asyik Bu! Kapan-kapan ayo belajar kayak gini lagi. Bosen belajar di kelas mulu,” ujar Hafshah Qotrunada, siswa kelas X1.
Sementara Putu Aditya Purnama, siswa kelas X2, berharap kegiatan ini bisa dilakukan di luar sekolah. “Untuk meneliti permasalahan sosial lainnya,” komentarnya yang disukung teman sekelasnya: M. Eksa Immaduddin.
Guru Sosiologi Smamga Grace Dwiana Novitasari menjelaskan, pembelajaran Sosiologi tidak hanya di kelas akan tetapi perlu didukung dengan pembelajaran di luar kelas. Seperti di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah: kantor yang dekat dengan sekolah atau malah mungkin ke daerah-daerah yang sering ada masalah-masalah sosial.
“Akan tetapi untuk kelas X yang ringan-ringan dulu ranah pembelajaran outing class-nya. Yah namanya belajar Sosiologi,” ujar Grace.
Kepala Smamga Surabaya Erlina Wulandari SPd menganjurkan pada guru untuk selalu mengedepankan pembelajaran yang ceria dan asyik bagi siswa sehingga siswa bisa menikmati belajar dan bergembira dengan belajar di sekolah ini.
“Belajarnya siswa harusnya tidak hanya di kelas. Bisa di luar kelas seperti di lapangan atau dimana saja. Biar anak-anak enjoy dengan mata pelajaran. Kan kurikulum merdeka ini mengajarkan kita berkreasi dengan metode dan model pembelajaran yang seluruhnya berpusat siswa,” ujarnya. (*)