PKDA Spemdalas Bahas Sosok Muhammad Al Fatih, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Fitri Wulandari
PWMU.CO – Siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur mengikuti Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA), Senin (27/3/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan lantai 2 Masjid Taqwa Spemdalas ini mengambil tema Pemuda Millenial, Jauhi Kemungkaran Dekati Kebaikan dengan narasumber Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Gresik Aditama SPdI.
Di depan 205 siswa, Aditama membuka materinya dengan mengutip hadist tentang pemuda. Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki shabwah (HR. Ahmad 2/263).
Hadist tersebut memiliki arti pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
“Jika kita ingin disenangi Allah kita harus menjadi remaja atau pemuda yang dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan,” ujar Waka SD Muhammadiyah 2 GKB (SD Berlian School) ini.
Remaja yang sedang pada kondisi pertumbuhan, sehingga terjadi pertumbuhan dasyat pada fisik, pikiran, dan akalnya. Oleh karena itu, tekannya, perlu adanya sarana untuk membatasi diri, mengekang nafsu, dan pengarahan yang bijaksana untuk menuju jalan yang lurus.
“Bulan Ramadan ini adalah sarana yang disiapkan Allah untuk tujuan ini. Puasa adalah sarana untuk mampu mengendalikan diri.”
Remaja Terbaik
Aditama menjelaskan ada 3 tips yang dapat dilakukan remaja agar menjadi remaja yang terbaik. Pertama memaksimalkan waktu luang secara maksimal.
“Waktu luang adalah suatu hal yang dapat menjebak seseorang. Seperti hadist yang berarti Ada dua nikmat (dari Allah Ta’ala) yang kurang diperhatikan banyak manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang (HR Al Bukhari No 6049).”
Remaja harus mampu memilih dan memanfaatkan waktunya dengan kegiatan yang positif. Aktivitas positif tersebut jika dilakukan secara kontinyu untuk mengisi waktu luangnya akan membentu pribadi yang baik.
Kedua, memilih teman bergaul yang baik. Begitu besarnya pengaruh teman terhadap diri remaja dengan mengutip hadist, Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya seseorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya (HR Abu Daud No.4833).
Oleh sebab itu, lanjutnya, hendaknya seorang remaja mencari teman yang baik, sholeh solihah, serta berakan agar dapat mengambil manfaat dari kesalehan, kebaikan, dan akalnya. Dalam tujuan ini remaja harus mampu meneliti keadaan dan akhlaq yang akan dijadikan teman.
Ketiga, memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaat. Kita hidup dalam gempuran informasi. Tentu bacaan ini tidak hanya berbentuk buku, namun yang lebih akrab adalah gawai yang setiap saat berada di tangan para remaja.
“Remaja harus sabar dan memilih bacaan yang dapat semakin mendekatkan kecintaan kepada Allah dan Rasullullah, serta menyuburkan keimanan dan amal shaleh dalam dirinya.
Di bagian akhir materinya, Aditama mengutip kisah pemuda hebat dalam sejarah Islam, yaitu Muhammad Al Fatih yang mampu menaklukkan Konstantinopel.
“Saya sangat yakin remaja di hadapan saya saat ini akan menjadi remaja yang tangguh, yang menjadi inspiratif. Remaja yang terbaik dan tak hanya sekadar baik,” jelasnya bersemangat yang diiringi tepuk tangan dari seluruh siswa. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.