PWMU.CO – Pengajian rutin yang diselenggarakan setiap Ahad pagi di Balai Dakwah Muhammadiyah Jalan Kali Butuh 130 D Surabaya ini sangat luar biasa. Beberapa keunikannya adalah, pertama, perintisnya adalah KH M Anwar Zain, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim 1968-1989.
Kedua, pengajian ini sudah berlangsung sampai jilid ke-2.290 atau lebih kurang sudah berlangsung selama 45 tahun. Dan karena itu, keunikan ketiga, mayoritas pesertanya adalah generasi tua, yaitu kakek-nenek. Fakta-fakta unik itu disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim Muhammad Arifin SAg, MAg, kepada pwmu.co.
(Baca: Khutbah di Atas Kuburan, Dakwah Abnormal Lembaga Khusus Bentukan Muhammadiyah)
Arifin yang menjadi pembicara di seri ke-2.990 itu, Ahad (30/4), memang datang ke lokasi acara, 15 menit lebih awal sehingga dia bisa bercengkerama dengan peserta dan akhirnya mendapat informasi unik itu.
Arifin salut, meski sudah sepuh, mereka tetap semangat mengikuti pengajian yang berlangsung pukul 06.00-07.30 itu.
Dalam kesempatan itu, Arifin mewanti-wanti agar para sesepuh tersebut juga ikut waspada terhadap bahaya narkoba yang menimpa Indonesia. “Apalagi di daerah ini terjadinya penyalahgunaan narkoba sulit dikendalikan. Kita harus selalu bentengi anak-cucu kita,” pesan penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.
(Baca juga: Karena Korban Narkoba Lebih Besar dari Bencana Alam dan Terorisme….)
Menurut Arifin, masalah narkoba adalah masalah bersama. “Mengingat Indonesia sudah menjadi negara darurat narkoba,” ucap Arifin mengingatkan. Untuk meyakinkan kepada jamaah akan kondisi tersebut, Arifin menunjukkan berbagai data. Dia misalnya menyebutkan bahwa pada tahun 2014 narkoba jenis shabu yang masuk ke Indonesia sebanyak 219 ton. “Belum jenis-jenis lainnya seperti LL, koplo, karnopen, dan sebagainya,” kata dia.
Ketua RW Asem Rowo yang juga ikut hadir dalam penyajian tersebut, menyampaikan terimakasih kepada Muhammadiyah yang telah mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan narkoba pada warganya. (MN)
PWMU.CO – Pengajian rutin yang diselenggarakan setiap Ahad pagi di Balai Dakwah Muhammadiyah Jalan Kali Butuh 130 D Surabaya ini sangat luar biasa. Beberapa keunikannya adalah, pertama, perintisnya adalah KH M Anwar Zain, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim 1968-1989.
Kedua, pengajian ini sudah berlangsung sampai jilid ke-2.290 atau lebih kurang sudah berlangsung selama 45 tahun. Dan karena itu, keunikan ketiga, mayoritas pesertanya adalah generasi tua, yaitu kakek-nenek. Fakta-fakta unik itu disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim Muhammad Arifin SAg, MAg, kepada pwmu.co.
(Baca: Khutbah di Atas Kuburan, Dakwah Abnormal Lembaga Khusus Bentukan Muhammadiyah)
Arifin yang menjadi pembicara di seri ke-2.990 itu, Ahad (30/4), memang datang ke lokasi acara, 15 menit lebih awal sehingga dia bisa bercengkerama dengan peserta dan akhirnya mendapat informasi unik itu.
Arifin salut, meski sudah sepuh, mereka tetap semangat mengikuti pengajian yang berlangsung pukul 06.00-07.30 itu.
Dalam kesempatan itu, Arifin mewanti-wanti agar para sesepuh tersebut juga ikut waspada terhadap bahaya narkoba yang menimpa Indonesia. “Apalagi di daerah ini terjadinya penyalahgunaan narkoba sulit dikendalikan. Kita harus selalu bentengi anak-cucu kita,” pesan penyuluh Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.
(Baca juga: Karena Korban Narkoba Lebih Besar dari Bencana Alam dan Terorisme….)
Menurut Arifin, masalah narkoba adalah masalah bersama. “Mengingat Indonesia sudah menjadi negara darurat narkoba,” ucap Arifin mengingatkan. Untuk meyakinkan kepada jamaah akan kondisi tersebut, Arifin menunjukkan berbagai data. Dia misalnya menyebutkan bahwa pada tahun 2014 narkoba jenis shabu yang masuk ke Indonesia sebanyak 219 ton. “Belum jenis-jenis lainnya seperti LL, koplo, karnopen, dan sebagainya,” kata dia.
Ketua RW Asem Rowo yang juga ikut hadir dalam penyajian tersebut, menyampaikan terimakasih kepada Muhammadiyah yang telah mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan narkoba pada warganya. (MN)