Gedung FKG Umsida Diresmikan, Haedar: Ini Sumbangsih Muhammadiyah pada Negeri, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Sidoarjo Mirza Putera Bagaskara.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi meresmikan Gedung Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Laboratorium FKG Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (21/05/2023).
Haedar Nashir menyampaikan rasa syukurnya atas kemajuan luar biasa yang dilakukan oleh Umsida. Kita harus senantiasa bertajdid alam pikiran agar selalu berkreativitas dan berinovasi dalam pembaruan.
“Tidak hanya itu, kita mesti berorientasi pada perubahan-perubahan yang bersifat akseleratif, dinamis dan progresif,” ujarnya.
Menurutnya, gedung baru inilah contoh salah satu perubahan yang akseleratif itu. “Bentuknya fisik, tetapi di dalamnya terdapat ruh, ada alam pikiran dan juga derap langkah ke depan,” ungkapnya.
Muhammadiyah Targetkan 25 Fakultas Kedokteran
Haedar menjelaskan, ada tiga poin penting dari peresmian ini. Pertama, jumlah dokter spesialis masih kurang di Indonesia, maka masih perlu meningkatkan sumber daya manusia.
“Pendirian Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Umsida ini merupakan sumbangsih Muhammadiyah kepada pemerintah dalam memenuhi rasio yang belum tercapai. Menurut data WHO kita masih di angka 0,24 persen,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus melakukan usaha pemerataan pembangunan dengan membangun dari pinggiran. Melalui perguruan tingginya termasuk lewat KKN dan sebagainya untuk memperluas jaringan pembangunan.
“Dengan pembangunan tersebut kita bisa mengatasi kesenjangan, karena bisa juga membuka lapangan pekerjaan,” terangnya.
Yang ketiga, lanjutnya, teruslah melakukan usaha pencerdasan bangsa. Kita masih tertinggal dalam hal human development indeks, daya saing dan sebagainya.
“Masalah tidak untuk kita turunkan, tetapi kita harus terus membangun dan meningkatkan perguruan tinggi, dasar dan menengah agar Indonesia bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain,” pesannya.
Ketika ditanya wartawan mengenai target pembangunan fakultas kedokteran kedepannya, Haedar mengatakan dari 12 fakultas kedokteran yang sudah kita miliki, kedepannya kita ingin mencapai jumlah 25 fakultas kedokteran, baik umum maupun spesialis.
“Dengan jumlah tersebut kami sangat siap mendirikannya hanya dalam waktu satu tahun. Namun kita harus melakukannya secara bertahap dikarenakan terdapat regulasi dari pemerintah,” ungkapnya.
“Lebih dari itu, kita ingin pemerintah membuka kebijakan-kebijakan yang bersifat progresif agar kekurangan dokter dan segala keterkaitan tersebut bisa segera kita pecahkan,” tutupnya sebelum kemudian menandatangani prasasti peresmian dan prosesi pemotongan pita. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.