PWMU.CO – Musyda Trenggalek sempat bikin ketar-ketir Wakil Ketua PWM Jatim Dr M. Sholihin yang hadir mendampingi selama dua hari.
Hal itu disampaikan Sholihin saat acara penutupan Musyda bertempat di halaman Pondok Tahfidhul Quran MBS Trenggalek Kampus 3 Pogalan, Sabtu (20/5/2023) sore.
Akhirnya Musyda ke-11 Muhammadiyah-Aisyiyah Trenggalek bisa memilih pimpinan baru periode 2022-2027. Ketua PDM Trenggalek Wicaksono dan Sekretaris Imam Nur Khozin. Sementara Ketua PDA Trenggalek Anawiyah SAg dan Sekretaris Nur Maaliah Sa’anin.
Sholihin mengatakan,”Alhamdulillah acara Musyda ke-11 Muhammadiyah Trenggalek berjalan dengan lancar. Walaupun tadi saya mendampingi ketar-ketik, sampai last minute belum ada keputusan. Semuanya menolak. Kami mendampingi beberapa Musyda di beberapa daerah, hampir menyaksikan pemandangan yang sama.”
Dikatakan, hanya ada beberapa PDM saja, ketika menjadi ketua banyak yang berminat. ”Memang di Muhammadiyah itu tradisinya seperti itu. Tapi jika semua tidak bersedia, lalu siapa yang akan melanjutkan perjuangan Muhammadiyah?” tutur Sholihin.
”Orang Muhammadiyah itu harus memiliki akidah yang kuat, imannya harus menancap kuat seperti tiang listrik mancep, madep, mantep hanya kepada Allah swt,” tandasnya.
Di Muhammadiyah, sambung dia, banyak orang-orang yang bersih. Orang lain pun mengakui Muhamamdiyah adalah orang-orang yang bersih. Memang Muhammadiyah itu dibenci tapi dikagumi. Kita dibenci bukan karena jelek, tapi mereka tidak bisa seperti kita.
Mereka diam-diam mengikuti gerakan-gerakan Muhammadiyah, walaupun tidak masuk di Muhamamdiyah. Muhammadiyah dikagumi karena gerakan-gerakannya, pimpinannya yang istiqamah, komitmen, dan perjuangan.
”Saya berharap bapak ibu PDM dan PDA jangan merasa kecil, Muhammadiyah besar, Muhammadiyah itu banyak, Muhammadiyah organisasi terbaik sampai sekarang. Sebagai ketua maupun anggota jangan merasa dikorbankan. Tidak ada yang mengorbankan panjenengan di Muhammadiyah. Kalau alasannya sibuk, tidak ada orang Muhammadiyah yang tidak sibuk. Yang dipilih adalah orang sibuk. Sebagai pemimpin yang terpilih harus optimis bisa menjalankan amanah,” kata Sholihin.
Prinsip Dakwah
M Sholihin lantas menjelaskan Muhammadiyah memiliki beberapa prinsip yang harus diikuti yaitu pertama, kolektivitas. ”Dikerjakan bersama-sama, tidak boleh sendiri, tidak boleh one man show. Ketua harus bersama-sama dalam memutuskan masalah,” katanya.
Kedua, Gerakan humanitas. Memiliki gerakan kemanusiaan. Muhammadiyah mengangkat derajat manusia, pimpinan, anggota, bahkan masyarakat.
Ketiga, mengembangakan nilai-nilai spiritualitas. Prinsipnya adalah bagaimana mengajak orang lain untuk berdakwah. Menyadarkan orang lain bagaimana supaya melaksanakan ajaran Islam sebaik-baiknya, menegakkan, dan menjunjung tinggi ajaran Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya.
Keempat. Gerakan moralitas/akhlak. Moral Muhammadiyah harga mati, terlalu bersih, tidak semua orang bisa menjadi pimpinan Muhammadiyah.
Kelima, nilai profesionalitas. Gerakannya terukur. Orang Muhammadiyah tidak banyak bicara tapi yang dilaksanakan terukur dan profesional.
”Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada PDM dan PDA periode yang lalu. Mudah-mudahan apa yang telah bapak ibu berikan menjadi amal jariyah. Selamat atas terpilihnya bapak ibu yang menjadi pengurus PDM Trenggalek dan PDA yang baru. Mudah-mudahan menjadi pimpinan yang sukses yang bisa mengembangkan dan membesarkan Muhammadiyah Trenggalek,” tandasnya.
Penulis Berta Meilevarespati Editor Sugeng Purwanto