Logo Musycab Ini Menyiratkan Gerak Langkah Muhammadiyah Gresik Melintasi Zaman, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Abizar Purnama
PWMU.CO – Menjelang dihelatnya Musyawarah Cabang (Musycab) XI Muhammadiyah dan Aisyiyah Kecamatan Gresik pada Ahad (4/6/2023), panitia penyelenggara merilis logo acara. Logo ini dikreasi salah satu Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Gresik, Vicky Firmansyah.
Dihubungi PWMU.CO, Rabu (24/5/2023), Sekretaris Panitia Musycab XI Gresik Setia Rakhmadi ST menuturkan adanya logo memang dibutuhkan sebagai simbol filosofis penyelenggaraan Musycab. Hal ini dianggap sudah jamak dalam acara-acara musyawarah pada setiap level di lingkungan Muhammadiyah.
“Logo yang dibuat memiliki makna yang mendalam. Utamanya, menyimbolkan wilayah kecamatan kota sebagai cikal bakal lahirnya Muhammadiyah di Kabupaten Gresik,” ungkap Tiar, sapaan akrabnya.
Sebagaimana diketahui, lahirnya Muhammadiyah di Gresik tidak lepas dari peran KH Faqih Usman. Tokoh yang sempat menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Menteri Agama RI ini merupakan putra asli Gresik. KH Faqih Usman lahir dan tumbuh di Kemuteran, sebuah kampung yang berada di Kecamatan Gresik.
Tidak hanya itu, dia juga berkontribusi dalam merintis Madrasah Muhammadiyah di Gresik pada tahun 1927. Yang kemudian berbentuk volkschool (sekolah rakyat), Hollandsch Inlandsche School (HIS; sekolah untuk pribumi), lalu menjadi sekolah dasar.
“Perjuangan KH Faqih Usman tersebut perlu diwarisi generasi Muhammadiyah saat ini,” imbuhnya.
Elemen Matahari
Tiar menjelaskan, pada logo Musycab XI Gresik ini terdapat elemen matahari sebagai simbol persyarikatan Muhammadiyah. Di dalamnya tertulis Muhammadiyah dan Aisyiyah beraksara Arab yang menyiratkan Musycab digelar untuk memilih Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam satu padu padan.
Elemen matahari tersebut juga tersematkan dua ekor ikan. Satu ikan berwarna biru tua, satu lainnya biru muda. Keduanya saling mengait. Hal ini menyimbolkan adanya hubungan yang erat antargenerasi. Kerja sama antara tokoh senior dan kader muda sangat dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi.
Selain itu, lanjutnya, elemen ikan juga menyimbolkan mata pencaharian penduduk di pesisir Gresik yang bekerja sebagai nelayan dan petambak. Jenis pekerjaan yang menyelaraskan diri dengan alam. Maknanya, Muhammadiyah Gresik selalu berupaya untuk selaras dengan lingkungan alam dan sosial.
Selanjutnya, terdapat elemen gardu suling sebagai salah satu ikon Gresik. Gardu suling merupakan bangunan yang telah berdiri sejak zaman Belanda hingga saat ini. Hal itu menyiratkan gerak langkah Muhammadiyah yang melintasi zaman.
Elemen dua ikan dan gardu suling membentuk angka romawi XI. Angka tersebut merupakan penanda bahwa musycab tahun merupakan penyelenggaraan yang ke-11.
Terakhir, terdapat elemen gelombang air laut. Elemen ini dicantumkan sebab Gresik kota memiliki wilayah pesisir. Amal usaha yang didirikan oleh Muhammadiyah Gresik pun letaknya tidak jauh dari garis pantai.
“Logo ini juga menjadi pengingat bagi warga Muhammadiyah di Gresik kota. Harapannya, momentum musycab kali ini menjadi langkah penyemangat dalam memajukan Islam dan Muhammadiyah di bumi Gresik,” jelasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.