Pengalaman Jumatan di Singapura, Ini Pesan Khatib; Liputan Taufiqur Rohman langsung dari Singapura
PWMU.CO – Sebanyak 32 orang yang tergabung dalam rombongan Waka Sekolah Muhammadiyah se-Indonesia melaksanakan shalat Jumat di An-Nahdhah Mosque Singapura (26/5/2023). Masjid yang berlantai tiga ini beralamatkan di kawasan 94 Bishan ST 14 S (579786).
Rombongan berangkat dari apartemen Nanyang Polytechnic International pukul 12.30 waktu Singapura. Perjalanan menggunakan bus dengan menempuh waktu selama 15 menit.
Shalat Jumat dimulai pukul 01.00 PM waktu Singapura. Bertindak sebagai khatib ustadz Asyraaf Ahmad. Dia membawa tema khotbah ridha dalam menghadapi musibah dan ujian.
Di awal khotbahnya ia mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selanjutnya ia menguraikan khotbahnya sambil mengutip sebuah ayat dalam Al-Qur’an surat at-Taghabun ayat 11.
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu,” pesannya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya keridhaan dalam menghadapi musibah. Selanjutnya ia menjelaskan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
“Sesungguhnya balasan terbesar adalah dari ujian terberat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa ridho, maka Allah pun ridha. Dan barangsiapa murka, maka baginya murka Allah.”
Khotbah ini disampaikan dengan bahasa Melayu. Karena jamaah yang hadir multietnis, maka di pasang layar proyektor di bagian dinding depan yang menghadap ke jamaah.
Bagiyang tidak memahami bahasa Melayu dapat melihat tampilan naskah khotbah di proyektor yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Khotbah berlangsung selama 20 menit dan dilanjutkan dengan shalat Jumat. Setelah itu jamaah keluar dari masjid dengan tertib.
Sambil menunggu kedatangan bus, ada seseorang yang mendekat ke rombongan. Muhammad Shomad, namanya. Dia adalah salah satu pengurus takmir masjid ini. Ternyata dia berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni