PWMU.CO – SSR Yabhysa Peduli TBC Kota Malang menggelar seminar Hari TB Sedunia 2023 bertema “Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk Mendukung Eliminasi TBC 2030”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (20/5/2023) di Aula RSI Aisyiyah Kota Malang ini dihadiri oleh 90 orang dari beberapa unsur. Yaitu Kader Yabhysa, Group Sangu Akhirat, Lazismu Kota Malang, perwakilan RSI Aisyiyah, Tazka, PDA Kota Malang, Kader Grass PDA Kota Malang, anggota BPDMR, SSR PKBI, SSR Fatayat NU, Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Malang, PPNI Kota Malang, KOPI TB, Dinkes Kota Malang, dan tim media.
Direktur RSI Aisyiyah Kota Malang dr Rini Krisnawati MKes FisQua mengatakan, RSI Aisyiyah berkomitmen turut serta dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi penyakit TB (Tuberculosis). Hal itu dibuktikan dengan membuka layanan kesehatan bagi pasien TB dan mendukung kegiatan seminar pada hari ini dengan merekomendasikan dua orang dokter.
Ketua PDA Kota Malang Dra Sri Herawati menjelaskan, mengedukasi masyarakat tentang TB tidaklah mudah tapi membutuhkan perjuangan yang panjang. Salah satu contohnya adalah saat anggota Aisyiyah yang pernah membujuk salah satu orang yang terindikasi TB.
“Tidaklah cukup sehari dua hari, namun bisa berminggu-minggu dengan kegigihan beliau. Orang tersebut akhirnya mau untuk berobat,” ceritanya.
Dia juga mengungkapkan, Aisyiyah berkolaborasi dengan Lazismu dan Tazka membuatkan toilet untuk pasien TB karena pasien tersebut tidak memiliki toilet untuk buang air besar.
Menurutnya, kader Aisyiyah memiliki motto khairunnas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain) sehingga mereka ingin terus berbuat baik sampai-sampai kader ‘kebablasan’ dalam mengumpulkan pot dahak yang membuat petugas puskesmas kewalahan dalam melayani pemerikaan dahak yang dikirimkan oleh kader hasil dari penyuluhan.
Enam Tujuan
Kepala SSR Yabhysa Peduli TBC Kota Malang Dra Ruly Narulita MAP menyampaikan beberapa tujuan kegiatan ini. Pertama, menyebarluaskan informasi dan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang TB kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pencegahan, penularan, pemeriksaan, dan pengobatan TBC secara berkualitas.
Kedua, meningkatkan kepedulian dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah pasien TB sebagai kelompok yang berisiko tinggi.
Ketiga, meningkatkan partisipasi kader, manager kasus (MK), patient supporter (PS), dan organisasi berbasis komunitas dalam kegiatan penemuan kasus dan pemberian terapi pencegahan TBC (TPT) kepada kontak serumah dengan pasien TBC.
Keempat, menyebarluaskan perangkat komunikasi, edukasi, dan informasi (KIE) TB komunitas kepada seluruh lapisan masyarakat.
Kelima, menguatkan dukungan kepada pasien TBC dengan melibatkan kader grass sebagai PMO (pengawas menelan obat).
Keenam, meningkatkan angka keberhasilan pengobatan TBC di Kota Malang.
Bunda Ruly, sapaannya, yang merupakan salah satu kader lingkungan di Kelurahan Merjosari berharap kepada peserta seminar agar menyampaikan informasi yang didapat pada kepada anggota komunitasnya minimal kepada keluarga terdekat atau kepada tetangga kita sehingga kita dapat bersama-sama mengeliminasi TB pada tahun 2030.
Jalannya Seminar
Acara pembukaan seminar ini ditutup dengan pemberian tali asih kepada pasien atau keluarga pasien RSI ‘Aisyiyah. Tali asih ini diberikan kepada Abdurrahim dan Muhammad Ferdiansyah.
Yayuk Widianah SE, Staf Program SSR Yabhysa Peduli TBC Kota Malang, memandu acara ini. Dia membuka seminar dengan mengapresiasi Pemerintah Kota Malang dengan upaya penanggulangan TB di Kota Malang.
Menurtunya, Dinas Kesehatan telah berupaya secara maksimal untuk menanggulangi TBC, namun masih ada langkah yang mengganjal sehingga masyarakat masih enggan berobat di Puskesmas atau layanan kesehatan swasta
Oleh karena itu diperlukan perda tentang TB agar masyarakat bisa berobat secara sadar dan tanpa paksaan. “Besar harapan komunitas kepada pemerintah Kota Malang untuk bisa membuat Perda tentang TBC,” ujarnya.
Narasumber seminar dr Siti Sajariyah SpP menyampaikan materi tentang informasi dasar TB, Sedangkan terapi pencegahan TB disampaikan oleh dr R Aminingrum, SpA MBiomed. Peran pendampping minum obat dalam keberhasilan pengobatan TBdisampaikan oleh Dinkes Kota Malang yang diwakili Kepala Bidang P2P dr Bayu Tjahjawibawa.
Di akhir acara, salah satu mantan pasien yang telah menjadi pasien suporter SSR Yabhysa menceritakan perjalanan panjangnya ketika menjalani pengobatan TB, di mana saat itu pernah didampingi oleh PS SSR Aisyiyah Kota Malang. (*)
Penulis Fatimah Azzahro Editor Mohammad Nurfatoni