PWMU.CO– Musycab PCM Lakarsantri Surabaya diputuskan memakai electronic voting (e-voting). Demikian diputuskan dalam Musyawarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lakarsantri di Gedung MIM 28 Jl. Raya Bangkingan, Ahad (28/5/2023) pagi.
Sidang pleno Musypimcab Lakarsantri dipimpin oleh Wakil Ketua PCM Lakarsantri Drs Mike Miftachodin dan Sekretaris PCM Drs Sugeng Purwanto. Dihadiri anggota PCM, PRM, PCA, pimpinan majelis, dan amal usaha.
Sidang pleno Musypimcab sepakat pelaksanaan Musyawarah Cabang ke-3 Muhammadiyah Lakarsantri diadakan pada Ahad, 9 Juli 2023. Musycab ke-3 ini untuk memilih anggota PCM Lakarsantri Periode 2022-2027.
Hasil keputusan lainnya yaitu menyepakati Daftar Acara Musyawarah Cabang, Tata Tertib Musyawarah Cabang, dan Tata Tertib Pemilihan Musyawarah Cabang.
Agenda berikutnya pembentukan Panitia Musycab dan Panitia Pemilihan. Panitia Musycab terpilih Ketua Drs Mike Miftachodin, Sekretaris Nanang Rusbiyantoro, dan Bendahara Drs Arifin Fatazis MPdI.
Sedangkan Panitia Pemilihan terpilih Ketua Drs Sugeng Purwanto, Sekretaris Rohim MPd, Anggota Muammar Kadafi, Hidayat, Ahmad Suwandi.
”Dalam Musycab PCM Lakarsantri diputuskan memakai e-voting dengan pertimbangan supaya prosesnya berjalan cepat, mengenalkan teknologi kepada warga, dan sudah tersedia aplikasinya. Tinggal nanti Panlih mengurusi teknisnya yang paling mudah diterapkan,” kata pimpinan sidang pleno ketiga Sugeng Purwanto.
”Anggota Musycab yang gagap teknologi disediakan pemandu yang mendampingi saat pelaksanaan pemilihan,” katanya.
Dalam sambutannya Wakil Ketua PCM Lakarsantri Nurvien Affandi ST menyampaikan, Musypimcab ini memenuhi ketentuan pasal 28 Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah. Diadakan sekurangnya sekali dalam periode kepemimpinan untuk membahas masalah penting.
”Masalah penting di akhir periode adalah mengadakan Musycab untuk memilih anggota PCM Lakarsantri Periode 2022-2027,” katanya.
Dia meminta kader-kader yang diusulkan menjadi calon pimpinan jangan menolak. Setiap warga Muhammadiyah harus ikut membesarkan persyarikatan ini dalam tugas dakwah.
”Sesuai pesan KH Ahmad Dahlan hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan mencari penghidupan di Muhammadiyah,” katanya. ”Ada tafsir baru untuk memahami pesan Kiai Dahlan ini yaitu hidup-hidupilah Muhammadiyah insyaallah akan dihidupi oleh Muhammadiyah.”
Karena itu, sambung dia, setiap guru-karyawan di amal usaha menata niat atau mengubah niat yang dulu mencari kerja sekarang berniat berjuang dalam dakwah di Muhammadiyah. ”Insyallah kehidupan kita berkah,” tandasnya.
Penulis Ichsan Mahyudin Editor Sugeng Purwanto