40 Tahun Jadi Guru TK, Bu Syamsun Tutup Usia. Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur kehilangan guru senior TK Aisyiyah Sendangagung, Ibu Syamsun.
Ia meninggal sekitar pukul 21.30 WIB di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Jalan Pangling Sudirman Bojonegoro, Senin, (29/5/2023).
Wafatnya Bu Syamsun, yang dikenal penyabar dan tekun dalam mendidik anak anak TK Aisyiyah Sendangagung ini, tentu meninggalkan duka mendalam bagi teman dan kolega, khususnya warga PRA dan PRNA Sendangagung yang sebagian besar pernah ia didik semasa TK.
Dra Haryati, Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sendangagung mengakui ketulusan hati dan dedikasi tinggi yang dimiliki Syamsun di TK ABA.
“Bu Syamsun mengajar sejak tahun 1978 sampai 2021. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala TK ABA Sendangagung (1994-2006) dan sejak tahun 2010 almarhumah masuk jadi guru sertifikasi,” terang guru BP BK SMPM 12 Paciran ini.
40 Tahun Mengabdi di Persyarikatan
Menurut Bu Haryati, Bu Syamsun yang merupakan anak pasangan Bapak Kaswi dan Ibu Mar’ati ini, selama 40 tahun lebih telah mengabdi di persyarikatan Muhammadiyah.
“Dia sangat besar perhatiannya terhadap pendidikan agama warga sekitar. Hal itu dibuktikan dengan kegiatannya membuka ngaji di rumahnya, tanpa memungut bayaran sepeserpun,” kenang Haryati.
“Sekitar tahun 1994-2006, almarhumah ngajar ngaji di rumahnya,” tambah Haryati, yang jarak rumahnya dengan Syamsun hanya dibatasi kebun pisang barat rumah.
Salah satu Ustadzah Ponpes Al Ishlah, Dra Hj Ariningsun mengaku, Bu Syamsun adalah orang pertama yang ikut ngajar ngaji saat awal-awal berdirinya Pesantren Al Ishlah (putri) Tahun 1991-1995.
“Bu Syamsun punya andil jariyah di Al Ishlah,” tutur Arin, adik kandung Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Kiai Dawam ini.
Tamsri, Kakak kandung Bu Syamsun nampak sangat tegar ditinggal adiknya.
“Adik saya ini, sejak ditinggal suaminya tahun 2021 mengeluh sakit urat. Karena tidak punya anak, maka saya yang mendampingi selama sakit,” tutur Tamsri yang rumahnya berdampingan di kampung Segondel Sendangagung ini.
Bu Syamsun dishalatkan di Masjid an-Nur dan dimakamkan di pemakaman umum Makam Suto Sendangagung. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni