Penyakit TB .asih Mendominasi, Ini Solusi Dokter Ahli. Liputan Rahma Ismayanti dan Muhammad Azharul Hamdzi, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Penyakit Tuberkulosis (TB) rupanya masih mendominasi sebagai penyakit menular di Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Hal itu ditemui tim gabungan Dosen Pembimbing Klinis RSUD Dr Soegiri Lamongan, Dokter Muda FK UMSurabaya, Puskesmas Brondong dan IDI Lamongan, saat melaksanakan Pengobatan Massal di Balai Desa Sendangharjo, Kamis (25/3/2023).
Mereka melaksanakan program Pengabdian Masyarakat, dalam rangkaian acara Lamongan Medical Week (LMW) 2023 yang diikuti sebanyak 180 pasien dari Warga Desa Sendangharjo dan sekitarnya..
Kepala Desa Sendangharjo, Ahmad Kirom SPd mengaku, warga sangat antusias mengikuti pengobatan ini.
“Kami menyebarkan info lewat media sosial dan siaran di masjid maupun mushola,” ucap Kirom, sapaan akrabnya.
Saat menyambut warganya yang datang ke Balai Desa, Kirom berpesan agar warga menyampaikan semua keluhan kesehatan yang dialami. “Asal jangan mengeluh kurang duit ya bapak ibu,” candanya diikuti gelak tawa peserta.
Beberapa pasien yang datang setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta tanda vital, rupanya menunjukkan gejala penyakit Tuberculosis (TB).
Di antara mereka ada yang sesak nafas, batuk kering, dan berat badan berkurang. Setelah diwawancara, ternyata sebagian ada yang sudah melakukan pengobatan TB, juga ada yang masih belum ter-skrining (Suspek TB).
Perlunya Gaya Hidup Sehat dan Personal Hygiene
Salah satu dokter yang bertugas dalam kegiatan ini adalah dr Anik Purnawati SpP. Dia menyebutkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan Personal Hygiene atau menjaga kebersihan diri.
Menurutnya, pemakaian masker perlu dilakukan bagi yang sehat maupun pasien TB. “Untuk yang sakit agar tidak menularkan, dan untuk yang sehat agar tidak tertular,” kata dokter spesialis Paru RSUD Dr Soegiri ini
Menurutnya, etika batuk juga perlu dilakukan dengan baik agar penyebaran virus melalui udara dapat diminimalisir.
“Etika batuk yang benar adalah dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju sehingga bakteri tidak menyebar melalui udara dan tidak menularkan ke orang lain disekitar,” imbuh Azharul, salah satu Dokter Muda yang bertugas.
Dengan diterapkannya 2 hal tersebut diharapkan membantu program PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) dapat berjalan secara maksimal terutama dalam mengatasi kasus penyakit infeksi menular seperti TB.
Periksa Dahak ke Puskesmas Terdekat
Menurut dokter Anik, penting bagi yang mengalami batuk 2 minggu atau lebih segera periksa. “Minimal ke puskesmas agar diperiksa dahaknya,” jelas dokter yang juga merupakan Dosen Pendidik Klinis FK UM Surabaya ini.
Dia menjelaskan, semua Puskesmas telah dilengkapi dengan layanan pemeriksaan dahak yang memungkinkan warga dapat mengunjunginya saat terjadi keluhan.
“Karena banyak pasien TB yang awalnya beli obat sendiri dan muter-muter berobat ke mantri,” ucap dokter Anik menegaskan adanya layanan ini di lingkungan terdekat.
Menurut dokter Anik, TB Paru bisa sembuh asal berobat rutin minimal 6 bulan tidak boleh putus. Namun, durasi pengobatan yang cenderung lama dan jenis obat yang bervariasi bisa saja membuat pasien tidak disiplin saat menjalani pengobatan.
“Jika tidak berpotensi menjadi resisten atau kebal terhadap obat anti-TBC. Sehingga dukungan dari orang sekitar sangat diperlukan dalam proses ini,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni