Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Tanggulangin Digelar di Trawas; Liputan Kontributor PWMU.CO Muchammad Fachruddin.
PWMU.CO – Musyawarah cabang (Musycab) Ke-11 Muhammadiyah dan Musycab Ke-11 Aisyiyah Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo digelar Sabtu-Ahad (3-4/6/23).
Bertempat di Hotel New Start, Trawas, Mojokerto, kegiatan dihadiri sekitar 250 peserta saat pembukaan. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Prof Dr A Dzo’ul Milal MPd menyampaikan selamat dan sukses Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Tanggulangin.
“Dalam hal ini melaporkan pertanggungjawaban, mengusung program yang akuntabel, yang terakhir pemilihan pemimpin Muhammadiyah,” ujarnya. Semoga, lanjutnya, pimpinan yang akan datang tidak terafiliasai petugas partai, tapi petugas umat, petugas persyarikatan.
Prof Milal menambahkan, anggota PCM terpilih selanjutnya harus segera melengkapi susunan pengurus, termasuk majelis dan lembaga. “Kepemimpinan harus berjalan kolektif kolegial dan tidak ada otoriter dari ketua, meskipun meraih suara terbanyak dalam Musycab,” jelasnya.
Pemimpin Persyarikatan
Dalam kesempatan tersebut dia memberi tips memilih pemimpin di Persyarikatan. Pertama, kata dia, adalah ikhlas. “Memimpin di Muhammadiyah tidak mendapat apa-apa kalau tidak didasari dengan sifat ikhlas. Maka memimpin Muhammadiyah akan jadi setengah-setengah berjuang, padahal ini lahan berjuang yang sangat luas,” ungkapnya.
Kedua, sambungnya, kerja keras. Kalau pemimimpin tidak punya daya juang tinggi, maka gerakan akan stagnan. “Makanya buat program yang penuh manfaat untuk umat,” lanjutnya.
Sementara ketiga adalah kerja cerdas. Kalau hanya sekadar bekerja keras, maka banyak program tapi tidak cerdas dalam menyikapi. Maka program tidak akan maksimal. Sedangkan keempat adalah taat asas. “Pimpinan di Muhammadiyah harus taat dengan aturan-aturan berorganisasi, AD/ART sebagai acuan berorganisasi,” tegasnya.
Trik memajukan Muhammadiyah dan Aisyiyah agar dapat mengalami lompatan kemajuan, yaitu harus kompak dalam bekerja. Maju mundurnya organisasi ini, sambungnya, ada di bawah komando anggota PCM terpilih.
“Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak akan maju tanpa adanya usaha, kerja nyata, dan keinginan pengurus untuk memajukan organisasi ini. Karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib hambaNya kecuali mereka sendiri yang mengubahnya,” tuturnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.