PWMU.CO – Rendahnya jumlah pengusaha berdampak pada tingginya angka pengangguran di Indonesia. Menyikapi persoalan itu, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Mojokerto menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan, di Aula STIKES Majapahit, Ahad (7/5) kemarin.
”Semoga dengan ini, kader-kader IMM bisa lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan gagasan usahanya. Kader IMM juga diharapkan bisa memulai usaha dan membuka lapangan kerja demi mengurangi angka pengangguran yang ada,” ujar Ketua Umum PC IMM Mojokerto Andi.
Di saat yang sama, Ketua Majelis Eknomi dan Kewirausahaan (MEK) PDM Mojokerto Ir Nurdinulloh menyampaikan idealnya jumlah pengusaha dalam suatu negara minimal adalah 2 persen. Sementara jumlah pengusaha di Indonesia masih sekitar 1,65 persen. Indonesia, sebut Nurdin masih tertinggal jauh dengan negara ASEAN lainnya. ”Jumlah pengusaha di Singapura mencapai 7 persen, Malaysia 6 persen, dan Thailand 5 persen,” ujarnya.
Nurdin pun menyoroti kebiasaan anak muda dalam memanfaatkan media sosial. Saat ini, medsos marak dengan status galau, baper, serta berbagai postingan kurang bermanfaat lainnya. Padahal, medsos sangat mendukung wirausaha. Bahkan, juga berdakwah. Nurdin menegaskan bahwa sejatinya berwirausaha itu mudah. ”Bisnis atau wirausaha itu sederhana. Yakni, mulailah dari hal kecil dan mulailah sejak sekarang. Karena bisa jadi kesempatan tidak datang dua kali,” paparnya.
Seminar Kewirausahaan tersebut terselenggara berkat kerjasama beberapa pihak. Seperti Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Komunitas Ekonomi Syariah (KES). Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Ludy Madianto mengatakan dalam berbisnis harus tetap mengedepankan nilai-nilai agama Islam dengan mengharap ridha Allah SWT.”Berwirausaha itu hal duniawi. Maka bisnis apapun yang dijalankan, jangan melalaikan kewajiban terhadap Allah SWT. Yakni tetap mengharap ridha Allah SWT,” pungkasnya. (ubay/aan)