Beragam Profesi Terkumpul di MPK SDI PDM Lamongan. Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Rapat perdana dan ta’aruf digelar Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) PDM Lamongan di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) lantai 1, Rabu, (7/6/2023).
Kegiatan diawali ifititah dan sambutan oleh Wakil Ketua PDM Lamongan yang membidangi MPK SDI, Fathurrohim Syuhadi SSos MM. Acara diikuti 20 anggota MPK SDI dan dilaksanakan dengan penuh keakraban meskipun satu sama lain belum semuanya saling kenal.
Hadirnya wajah-wajah baru dalam majelis ini berlatar belakang dari profesi yang beragam. Ada dokter, akademisi atau dosen, jurnalis, guru, aktivis Ortom persyarikatan, dari kalangan pesantren dan lain lain.
Wakil Ketua PDM Lamongan yang membidangi MPK SDI, Fathurrohim Syuhadi SSos MM mengaku, majelis ini sengaja dibikin gemuk jumlahnya, dengan melibatkan 35 personil agar bisa produktif.
“Dengan adanya anggota yang datang dari beragam latar belakang di Majelis MPK SDI ini, semoga bisa bersinergi,” ucapnya.
Selanjutnya, Rohim juga menjelaskan nomenklatur MPK dari tahun 1990-1995 bernama Badan Pendidikan Kader (BPK ), tahun 1995 menjadi Badan Pendidikan Kader dan Pembinaan Angkatan Muda (BPK AMM).
“Kemudian pada tahun 2010 berubah menjadi Majelis Pendidikan Kader (MPK) dan sekarang (2022) namanya menjadi Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI),” terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis MPK SDI, Imam Ghozali ST menjelaskan, MPK SDI memiliki visi Membangun Ekosistem perkaderan di Persyarikatan, Ortom, individu / keluarga terbagi dalam beberapa divisi.
Tiga Divisi MPK SDI PDM Lamongan
Pertama, Divisi Kaderisasi Persyarikatan dan Ortom yang memiliki program pembinaan dan pendampingan perkaderan formal di setiap Ortom tingkat Daerah dan perkaderan formal di PCM.
Kedua, Divisi Pengembangan Pelatihan untuk massifikasi pelatihan dan perkaderan formal maupun informal
Ketiga, Divisi Diaspora Kader. Programnya pemantapan ideologi Muhammadiyah (Ideopolitor) sebagai wadah untuk didiasporakan di persyarikatan dengan memanfaatan teknologi atau media sosial.
“Selanjutnya pertemuan ini akan kita lanjutkan dengan Rapat Kerja dan Pelatihan Instruktur,” terang pria yang berdomisili di Sendangharjo Brondong ini.
Ketua yang telah mengantongi sertifikat instruktur tingkat nasional ini juga mengatakan, ke depan MPK SDI akan mengadakan penjajakan kerja sama dengan Majelis Dikdasmen terkait Baitul Arqam untuk pimpinan dan mengadakan ideopolitor di tahun ini.
Acara yang dipandu oleh sekretaris MPK SDI, Dedi Kurniawan SIKom dilanjutkan dengan perkenalan oleh masing-masing anggota MPK SDI dan usulan-usulan.
Dalam sesi ini, Wakil ketua MPK SDI, Uswatun Chasanah SE SPd mengusulkan, agar ada kolaborasi dengan PDA terkait kegiatan ideopolitor.
“Kalau dalam bahasa Aisyiyah adalah pendidikan politik, selain itu perlu adanya sosialisasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah,” tutur Bu Us, sapaan akrabnya.
Sementara usulan lain datang dari Maftuhah Hamid SPd Si. Ia mendukung dan mempertegas
urgensi digitalisasi dan dakwah digital di majelis MPK SDI ini.
“Jihad digital di MPK SDI perlu digalakkan,” usul Ibu dari Paciran ini. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni