PWMU.CO – Program Cabang Ranting Muhammadiyah Expo ini sebenarnya hasil sistematis program Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) berbasis data. Dan dalam pendataan itu sudah dilakukan sejak 5 tahun yang lalu yang kemudian muncullah Cabang dan Ranting Unggulan.
Demikian disampaikan oleh DR Phil Ahmad Norma Permata, ketua LPCR PP Muhammadiyah pada PWMU.CO usai kordinasi panitia lokasi Cabang-Ranting Expo 2017, kompleks perumahan Puncakwangi, Babat, Lamongan (12/5).
Norma menjelaskan bahwa keunggulan cabang ranting itu beragam. “Ada yang unggul jamaah, amal usaha, anggota, bahkan unggul dalam hal infaq,” ujar Norma.
“Nah setelah dipelajari, ternyata mereka yang rata-rata unggul itu karena ekonominya sudah mapan,” kata Norma tentang garis merah antar cabang/ranting unggulan itu.
(Baca juga: Cabang Ranting Muhammadiyah Expo 2017: Sulap “Hutan” Jadi Pusat Keramaian)
Terkait dengan Cabang-Ranting Muhammadiyah Expo 2017, konsultan perencanaan pembangunan tata kota itu menjelaskan bahwa dulu sebenarnya PP pernah mengumpulkan 9 cabang dan Ranting unggulan se-Indonesia di Kantor PP. “Agenda expo kali ini merupakan salah satu tindak lanjut dari pertemuan itu,” jelas Norma.
Pria asal Kediri itu mengungkapkan bahwa dengan adanya expo ini diharapkan pertama Dapat menampilkan cabang dan rating yang lebih utuh sesuai dengan kreteria yang telah ditetapkan. “Kedua, ada proses belajar secara horizontal dengan mengenal sesama unggulan sehingga bisa sharing dan ada proses belajar secara vertikal dengan dilaunchingnya Sekolah Cabang Ranting.”
(Baca juga: Pimpinan Pusat Siap Gelar ‘Cabang Ranting Muhammadiyah Expo’ di Babat)
Norma lantas mencontohkan adanya sekolah Aangkatan Muda Muhammadiyah (AMM) di Yogyakarta yang mensosialisasikan berbagai isu penting pada anak muda. “Salah satunya terkait APBN turun ke bawah, yaitu dana desa. “Dan para pemuda harus punya peran sekaligus mengeksekusinya.”
Dan yang ketiga agenda ini nantinya bisa dijadikan agenda rutin. “Dan sekali lagi saya katakan ini semua untuk penguatan data untuk mengetahui kekurangan dan apa yang sebenarnya dibutuhkan Muhammadiyah dan warga,” tegas Norma. (uzlifah)