PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr M Saad Ibrahim MA mendorong Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim mendirikan Universitas Aisyiyah.
Saad menyampaikan motivasi itu saat memeberikan pidato iftitah pada resepsi Milad Ke-106 Aisyiyah dan Launching Aisyiyah Training Center (ATC) Nyai Walidah di Desa Kertosari Kecamatan Purwosari, Kabupatenn Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (23/7/2023).
Sebelumnya ketika membahas milad, Saad Ibrahim menjabarkan perbedaan ‘umrun dan sinnun dari bahasa Arab yang sama-sama biasa diartikan usia.
“Sinnun adalah kuantitas usia seseorang. Sedangkan umrun adalah kualitas tindakan perbuatan seseorang,” jelasnya.
Saad menambahkan hadits tentang tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Pertama, pemimpin yang adil. Kedua, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.
Ketiga, seseorang yang hatinya senantiasa tertawan oleh masjid. keempat, dua orang yang saling menyayangi karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah.
“Kelima, seseorang yang di ajak wanita untuk berbuat yang tidak baik, di mana wanita tersebut mempunyai kedudukan dan kecantikan. Namun ia mampu mengucapkan sungguh aku takut kepada Allah,” tambahnya.
Keenam, seseorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. Terakhir, seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata.
“Kesimpulannya begini: nyari tujuh sosok itu ‘kan susah ya. Tapi semakin tinggi filantropi seseorang, semakin tinggi juga keberpihakan Allah kepada orang itu dan organisasinya,” tuturnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya Saad Ibrahim berpesan kepada PWA Jawa Timur agar mendirikan universitas. “Muhammadiyah siap membantu Aisyiyah untuk mewujudkan satu amal usaha lagi yang belum ada di Jawa Timur yaitu Universitas Aisyiyah,” pesannya. (*)
Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Mohammad Nurfatoni