PWMU.CO – Naga Sembilan jadikan Cacing Sembilan disampaikan Prof Dr KH Ahmad Zahro MA dalam Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Trenggalek. Acara berlangsung di lapangan Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ahad (3/9/2023).
Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang itu mengajak jamaah agar bangki secara ekonomi. “Saya sebagai Dewan Pembina Pesantren Indonesia, Ketua Dewan Penasihat Imam Masjid Indonesia mengampanyekan ekonomi rakyat, ekonomi umat,” ujar Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Dia ingin santri di pesantren dan jamaah di masjid berdaya secara ekonomi. “Kalau masjid dan pesantren ekonominya bisa kita berdayakan maka ‘Naga Sembilan’ akan menjadi ‘Cacing Sembilan’. Kita mayoritas, tapi kita seperti jongos. Mari kita bangkitkan ekonomi kita, umat Islam. Jangan biarkan mereka yang asing menguasai kita. Kita, NU dan Muhammadiyah, harus kompak,” tutur dia.
“Dulu Turki negara miskin ketika dipimpin oleh tokoh sekuler Kemal Attaturk, sekarang ketika dipimpin orang yang beriman, Erdogan, menjadi negara yang makmur. Padahal sumber dayanya sama,” ujar dia. Menurutnya, salah satu indikator keimanan warga Turki, kalau shalat Subuh jumlah jamaahnya sama seperti shalat Jumat.
Prof Zuhro juga menyinggung soal hasil sumber daya alam Indonesia yang banyak dibawa ke luar negeri. Hasil emas di Freeport 90 persen dibawa ke luar negeri. Nikel di Morowali dijual tapi seperti diberikan, hanya separo harga. Tanpa pajak. Belum lagi kayu di Kalimantan. Bahkan ribuan kayu jati dijual ke luar negeri, dikuasai orang asing.
“Semua terjadi karena kita hanya menjadi jongos di negeri sendiri. Kita sebagai umat Islam harus bangkit. Nabi bersabda bahwa Islam akan hancur dan dipimpin oleh orang-orang yang zalim. Lalu bangkit seratus tahun kemudian. Kekhalifahan Islam jatuh sejak kekuasaan Kemal Attaturk pada tahun 1924, karena itu 100 tahun kemudian, 2024 umat Islam harus menang.
“Dengan semangat spiritual kemerdekaan, seperti tidak masuk akalnya bambu runcing mengalahkan senjata modern saat 10 November di Surabaya, namun tentara Hizbullah, Sabilillah, dengan Resolusi Jihad Mbah Hasyim berhasil mengusir penjajah di Suroboyo. Karena itu banyak banyak berdoa agar terselip kebaikan. Kita semua juga harus punya perasaan wajib berdakwah, meningkatkan ibadah,” pesannya.
Baca sambungan di halaman 2: Jangan Terpecah-belah Hadapi Pemilu