PWMU.CO – Orang mengabaikan Quran menjadi topik Pengajian Ahad Pagi PCM Lakarsantri bertempat di MI Muhammadiyah 28 Raya Bangkingan, Surabaya, Ahad (17/9/2023).
Penceramah Qodirun Abdurrohim membuka pengajian pagi dengan surat al-Furqan ayat 30.
وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا
Berkata Rasul: Ya Rabbi sesungguhnya kaumku mengabaikan al-Quran ini.
Ustadz Qodirun menjelaskan orang mengabaikan Quran itu seperti tidak pernah membacanya, tidak belajar memahami, tidak mengamalkan, dan tidak mengajarkannya.
Dia menceritakan Maurice Buccaile, ilmuwan kedokteran Prancis, masuk Islam setelah memahami surat az-Zumar ayat 6.
Di bagian ayat itu Allah menyatakan: يَخْلُقُكُمْ فِى بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ خَلْقًا مِّنۢ بَعْدِ خَلْقٍ فِى ظُلُمَٰتٍ ثَلَٰثٍ
Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Ustadz Qodirun menyampaikan, Maurice yang dokter kandungan sering operasi sesar penasaran setelah membaca ayat itu. Dia tergerak meneliti rahim untuk mengetahui apa yang dimaksud zhulumatin tsalats, tiga kegelapan. Ternyata di rahim ada tiga lapis yang membungkus janin.
”Dari peneltiannya ini dia takjub dengan al-Quran yang luar biasa sudah menjelaskan tentang rahim. Karena ayat ini dia masuk Islam. Maurice Buccaile itu melakukan tadabur Quran,” tandasnya.
Dikatakan kalau orang mau membaca, memahami, dan mentadaburi al-Quran pasti mendapat pengetahuan, memperoleh pencerahan seperti Maurice Buccaile.
Lantas Ustadz Qodirun menyampaikan hadits riwayat Bukhori yang berbunyi
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.
”Zaman dulu honor orang mengajarkan al-Quran itu disebut bisyarah, arti bahasanya itu kabar gembira. Sebab honornya sangat besar sehingga menjadi kabar gembira. Sekarang mengajar al-Quran di TPQ honornya kecil sekali,” ujarnya.
Lantas dia menjelaskan dampak orang mengabaikan Quran itu dijelaskan dalam surat Thaha ayat 224.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ
Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
”Mereka itu orang yang buta mata dan buta hatinya tak punya sikap yang benar. Ada orang menistakan Quran diam saja,” ujarnya.
Menurut dia, sikap seorang muslim kepada al-Quran itu membaca dengan tertib, memahami kandungannya, mengamalkan dalam kehidupan, mengajarkan kepada orang lain, membela jika dinistakan.
Orang-orang yang bersikap benar kepada al-Quran maka akan menjadi ruh kedua yang memberi penerang bagi jiwanya. Seperti diterangkan dalam surat as-Syuara: 52.
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِى مَا ٱلْكِتَٰبُ وَلَا ٱلْإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلْنَٰهُ نُورًا نَّهْدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Dijelaskan, orang menjadi bermartabat karena memakai al-Quran seperti pernah dikatakan oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim.
إن اللهَ يَرفعُ بهذا الكِتابِ أقْواماً ويَضَعُ به آخَرِينَ
Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab ini (al-Qurān) beberapa kaum dan merendahkan dengannya kaum yang lain
Penulis/Editor Sugeng Purwanto