PWMU.CO – Presensi barcode dipakai di pengukuhan bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se Kota Surabaya di Smamda Tower Jl. Pucang Adi No.128, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (24/9/2023).
Petugas penerima tamu peserta pengukuhan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah telah siap sedia di depan gedung untuk penyambutan dan mengarahkan mengisi kehadiran secara manual bagi yang tidak memliki aplikasi barcode sedangkan bagi yang punya aplikasi bisa langsung mengarahkan smartphone di depan lembar barcode yang telah disediakan.
Sebuah gambar yang memuat garis-garis vertikal berwarna hitam, spasi putih, dan angka yang mewakili simbol atau informasi tertentu ini menjadi fokus utama beberapa peserta yang hadir dengan tertib berbaris rapi.
Rahmawati (50), Sekretaris PCA Wiyung menyatakan, sudah sering menggunakan aplikasi barcode untuk beberapa kali dan sudah merasakan kebermanfaatannya “Lebih cepat , efisensi waktu tidak antre dan tidak menulis,” ujarnya pada PWMU.CO.
Guru SD Muhammadiyah 15 Surabaya ini lebih lanjut menyatakan, datang bersama dua puluh orang yang terdiri dari PCA, PRA Jajar Tunggal, Wiyung, PRA Balas Klumprik, PRA Babatan dan ketua majelis plus lembaga.
“Presensi pakai barcode di acara Muhammadiyah Aisyiyah merupakan sesuatu baru dan harus diteruskan syukur kalau ditingkatkan untuk lebih baik lagi,” tambahnya.
Alur presensi yang mengular di absensi manual tak terlihat dan tak terjadi di absensi barcode hal ini menunjukkan kebermanfaatan tekhnologi telah menolong dan membantu pengumpulan data secara ekonomis dan modern sesuai tagline Aisyiyah berkemajuan yang terus mengimbangi perkembangan zaman.
Hj. Alifah Hikmawati, Ketua PDA Kota Surabaya,bmenyampaikan “Kenapa pakai barcode, yang pertama memang kita mengaitkan dengan jumlah kapasitas tempat yang tidak memungkinkan untuk menerima jumlah melebihi kapasitas yang telah disediakan, kedua memang dalam rangka pengajian sang pencerah yang kebetulan disamakan dengan acara pengukuhan PCM dan PCA sehingga panitia bisa mengoptimalkan tempat dan bisa untuk menertibkan acara pengajian dan ketiga adalah dalam rangka mengikuti perkembangan zaman tentang penggunaan”. Katanya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Smamda sebagai tuan rumah yang ketempatan dan telah memfasilitasi kemudahan absensi bagi peserta.
“Selain itu, pencatatan kehadiran juga lebih akurat daripada absensi manual dikarenakan data kehadiran akan langsung masuk dan tercatat dalam sistem,” ujarnya.
Penulis Tri Eko Sulistiowati. Editor Sugeng Purwanto