PWMU.CO – Kisah teladan Nabi Muhammad di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Jumat (29/9/2023).
Kepala SD Muhammadiyah 26 Yunita Puspitasari SSi SPd Gr menjelaskan peringatan Maulid Nabi Muhammad di SD Muhammadiyah 26 diisi kegiatan berkisah keteladanan Nabi Muhammad SAW dari kelahiran sampai diangkat menjadi Rasul.
“Sekolah SD Muhammadiyah 26 Surabaya menyambut Maulid Nabi dengan rangkaian kegiatan diantaranya berkisah kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga diangkat menjadi Rasul. Kegiatan maulid hari ini temanya membangun generasi Rabbani melalui keteladanan Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Dia menurutkan, dalam kegiatan tersebut, siswa kelas III Qia dan Smarah kelas 3 menceritakan tentang kelahiran nNabi Muhammad sampai diangkat menjadi Rasul.
“Dalam rangka memperingati ini, SD Muhammadiyah 26 mengadakan berbagai rangkaian kegiatan diantara berkisah ketekadanan Nabi Muhammad dan saling berbagi makanan dengan teman sejawat berupa snack maupun minuman kesukaan masing-masing siswa,” jelasnya.
Untuk jenjang kelas I-IV, ada kegiatan berkisah dan pembinaan oleh ustadz dan ustadzah. Siswa mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusias dan semangat mendengarkan tausiyah semacam pengajian yang bertajuk tentang Nabi Muhammad SAW teladan sejati.
Guru Ismuba SD Muhammadiyah 26 Hamrozi mengatakan kegiatan ini supaya anak-anak dapat meneladani Rasulullah, bukan mengidolakan artis atau siapapun,” terangnya.
Maulid Nabi
Pemateri Febriyanti Liyan Andriani SHum mengambil tokoh Shisi dan Lulu, Icon SD Muhammadiyah 26 Surabaya melalui kegiatan Maulid Nabi.
Dia menyampaikan, cerita tidak hanya menjembatani perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa anak, tetapi juga menjadi jendela imajinasi bagi anak. Selain itu, cerita juga mengasah kecerdasan emosional dan rasa empati anak.
“Buktinya pada saat bercerita dan menyimak, anak berempati dan mengekspresikan kepedulian terhadap tokoh cerita,” katanya.
Kaur Ismuba Hassan Asyari SPdi mengungkapkan pesan kepada anak-anak. “Maulid Nabi memiliki banyak hikmah, seperti mendorong membaca sholawat, ungkapan kegembiraan, rasa syukur, mengajarkan kedermawanan, keadilan, meneguhkan rasa cinta kepada Rasulullah, meneladani perilaku baik Rasulullah, dan melestarikan ajaran Rasulullah,” ujarnya.
Dilanjutkan dengan kegiatan saling berbagi makanan berupa snack maupun minuman kesukaan siswa mereka berbagi dengan teman, ustadz, ustadzah, dan juga karyawab sekolah.
Dia berharap, melalui kegiatan semarak Maulid Nabi anak-anak mengetahui kisah-kisah Rasulullah dan bisa meneladaninya dan berbakti kepada orangtua, ibadahnya semakin bagus, serta memiliki sikap empati dan peduli terhadap sesama. (*)
Penulis Shinta Karlina. Editor Ichwan Arif.